Iran memastikan siap untuk memenuhi kebutuhan energi India, terutama minyak mentah. Hal tersebut disampaikan Duta Besar Iran untuk India Ali Chegeni pada Jumat (18/3).
- Warga Salat Sembari Diawasi Polisi Karena India Terapkan Pembatasan
- Prosesi Pemakaman Shinzo Abe Telan Biaya Hingga Rp178 Miliar
- Presiden Volodymyr Zelensky Tolak Bantuan AS untuk Tinggalkan Ukraina
Baca Juga
Dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, pengumuman ini datang saat negosiasi berlanjut antara kekuatan dunia dan Teheran mengenai pencabutan sanksi terhadap anggota OPEC di JCPOA.
"Mekanisme perdagangan rupee-rial dapat membantu perusahaan dari kedua negara untuk berhubungan satu sama lain secara langsung dan menghindari biaya perantara pihak ketiga," ujar Ali Chegeni seperti dikutip oleh Badan Fasilitas India MVIRDC World Trade Center.
India sebagai importir dan konsumen minyak terbesar ketiga di dunia, memenuhi lebih dari 80 persen kebutuhan minyak mentahnya dengan impor.
India dan Iran pada umumnya menggunakan mekanisme barter untuk menyelesaikan perdagangan di mana penyulingan India membayar minyak Iran dalam rupee ke bank lokal. Kemudian dana tersebut digunakan oleh Iran untuk membayar impor dari India.
Karena sanksi AS itu, perdagangan India-Iran menurun tajam dari 17 miliar dolar AS pada tahun fiskal hingga Maret 2019 menjadi kurang dari 2 miliar dolar AS pada April-Januari, 10 bulan pertama tahun fiskal ini.
Chegeni menambahkan, "Jika kedua negara meluncurkan mekanisme perdagangan rupee-rial, perdagangan bilateral dapat tumbuh menjadi 30 miliar dolar AS".
Iran dulunya adalah pemasok minyak terbesar kedua ke India tetapi New Delhi harus menghentikan impor dari Iran setelah mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menarik diri dari JCPOA dan memberlakukan kembali sanksi terhadap ekspor minyaknya.
- Komunitas Diaspora Indonesia Sebut Usulan Nama Jalan Soekarno-Ataturk Bentuk DIplomasi Tingkat Tinggi
- Presiden Rusia Vladimir Putin Tepis Tudingan Peristiwa Bucha
- Telegram Malah Untung Diserbu 70 Juta Pengguna Baru