Iran membuka kembali pintu pariwisatanya pekan ini. Gugus tugas anti-virus negara itu menyetujui pembukaan kembali atas saran dari kementerian pariwisata.
- Pejuang Kemanusiaan Penanganan Corona Beri Penghargaan Satgas Covid-19
- Pelaku Penembakan Massal di Inggris Pernah Menggambarkan Dirinya sebagai Terminator di YouTube
- Selebgram asal Turki Ditangkap Polisi Karena Unggah Gambar Museum Seks Amsterdam
Baca Juga
Pembukaan ini diharapkan dapat menggeliatkan kembali ekonomi negara itu yang telah terpukul pandemi, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
Sektor pariwisata Iran mencatat defisit sebesar 1,2 miliar dolar sepanjang 2020-2021, menurut data kementerian. Iran telah menutup sektor pariwisata sejak Maret 2020, lebih dari 20 bulan lamanya, yang membuat ekonomi negara itu babak belur.
Jumlah rata-rata perjalanan internasional ke dan dari Iran menurun 80 persen selama pandemi.
Saat pariwisata dibuka kembali, otoritas menetapkan peraturan bahwa wisatawan yang telah menerima dua dosis vaksin anti-Covid dan yang dapat menunjukkan sertifikat untuk tes PCR negatif yang dapat memperoleh visa, seperti dilaporkan AFP, Selasa (26/10).
Namun, pelancong yang berasal dari zona merah tidak diijinkan melakukan perjalanan ke Iran.
Pembukaan pariwisata ini menyusul pengumuman dari kementerian bahwa jumlah kasus harian Covid-19 di Iran telah menurun dalam beberapa pekan terakhir setelah mencapai puncaknya pada Agustus.
Iran telah mencatat lebih dari 5,86 juta kasus infeksi Covid-19 dan lebih dari 125.000 kematian terkait sejak awal pandemi, menurut angka terbaru kementerian kesehatan.
Pihak berwenang telah mengakui jumlah sebenarnya kematian akibat virus corona di negara itu kemungkinan jauh lebih tinggi.
- Indonesia Gunakan Diplomasi Senyap untuk Selesaikan Masalah Myanmar
- Minyak Bocor di Teluk Meksiko Usai Badai Ida
- Terbukti Saat Luncheon KTT D-8, Prabowo Dan Erdogan Tetap Bestie