Kepala Humas Universitas Negeri Semarang (Unnes) Rahmat Petuguran angkat suara soal aksi demo ratusan mahasiswa terkait Iuran Pengembangan Institusi (IPI).
- Selipkan Motivasi Mahasiswa Baru, Rektor UMKU: Iman Menuntunmu ke Puncak Kesuksesan
- Tumbuhkan Minat Bidang Pertanian, Mahasiswa Gulirkan Agroschooling Pelajar SD di Kudus
- Puluhan Posisi Kepala Sekolah Kosong, Pemkab Batang Siapkan Aplikasi Percepat Rekrutmen
Baca Juga
Dalam keterangannya, Rahmat menjelaskan, bahwa IPI mahasiswa ditetapkan kampus atas persetujuan mahasiswa sendiri. Sebelum ditetapkan, mahasiswa berhak ajukan banding keberatan besaran IPI.
"Mekanisme IPI mahasiswa ditetapkan atas persetujuan mahasiswa. Jadi, kesempatan banding juga disepakati jika besarnya IPI dirasa masih berat dan mahal," jelas Rahmat, Rabu (8/5).
Besarnya IPI harus dibayarkan oleh para mahasiswa baru berbeda-beda. Terdapat beberapa golongan, mulai kelompok Rp 0, Rp 50 juta, sampai tertinggi Rp 250 juta, tergantung program studi (prodi). Paling mahal adalah untuk Prodi Kedokteran di kisaran Rp 200-250 juta.
Diketahui, ratusan mahasiswa Unnes menggelar aksi demo menentang keras tingginya Iuran IPI bagi mahasiswa baru nilainya mencapai ratusan juta, di kisaran Rp 100-250 juta.
Demo di depan Rektorat Unnes diikuti sebanyak sekitar 700an mahasiswa, Selasa (7/5). Aksi demo menyampaikan beberapa poin tuntutan antara lain, agar IPI dihapus bagi mahasiswa baru, mengharapkan biaya kuliah (UKT) diturunkan kampus, serta terkait transparansi keuangan kampus.
- Tinjau Vaksinasi Pelajar di Sukoharjo, Presiden: Jika Sudah Divaksin, Segerakan PTM Terbatas
- Rajin Melobi Kementrian dan CSR, Strategi Pemkab Kudus Penguatan Dana Pendidikan
- Ramadan dan Semangat Berorganisasi, Tausiyah Dahlan Rais untuk Kader Muhammadiyah