Mantan ketua Partai Nasdem Brebes, Amir Mirza Hutagalung, diketahui banyak melakukan sosialisasi di Kota Tegal.
- Mantan Sekdes Karangtengah Batang Jadi Terdakwa Kasus Korupsi
- Korban Pembunuhan Sempat Kabari Istri Menjemput Penumpang di Mangkang
- Jambret Amatir Tertangkap Oleh Anggota Tim Polresta Magelang
Baca Juga
Hal itu ia lakukan dalam rangka menyiapkan diri mendampingi petahana Walikota Tegal, Siti Masitha untuk maju sebagai calon walikota dan calon wakil walikota Tegal 2018.
Alasan tersebut terungkap saat Ketua DPD Partai Nasdem Kota Tegal Ahmad Firdaus Muhtad, memberikan kesaksiannya dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Semarang, Rabu (14/2).
Menurut Ahmad, meskipun tinggal di Medan dan usahanya di Jakarta, namun Amir selaku terdakwa kasus suap Wali Kota Tegal Siti Masitha itu tetap semangat dan tak kenal lelah untuk bersiap maju dalam Pilwalkot Tegal 2018.
"Kalau detilnya, lembaga survei yang tahu tingkat popularitasnya. Namun, dia pernah bilang ke teman saya, bahwa popularitasnya hanya 11 persen,"kata Ahmad saat menjadi saksi dalam sidang perkara dugaan suap Walikota Tegal itu.
Ahmad menyampaikan, karena popularitasnya tergolong rendah, Amir kerap melakukan sosialisasi. Bahkan Amir juga sering ikut kunjungan dinas.
Amir juga pernah memberikan santunan kepada 200 anak yatim piatu di Kota Tegal. Sebagai ketua harian tim sukses, pihaknya juga kerap hadir di posko pemenangan.
Di posko itu, ia juga pernah melihat kehadiran Siti Masitha dalam acara buka puasa bersama. Ahmad mengakui, Nasdem memang belum secara resmi mendukung pasangan Siti Masitha dan Amir Mirza karena belum ditandatangani ketua umum partainya.
"Namun, bentuk sosialisasi yang dilakukan Amir itu sebagai ikhtiar agar bisa mendapatkan rekomendasi partainya,"terang Ahmad.
Saksi lain, Ketua DPC Partai Hanura Kota Tegal Abas Toya Bawazier dan petugas jaga posko pemenangan Masitha- Amir, Imam. Dalam kesaksiannya, Imam membenarkan, terdakwa Amir itu memang kerap melakukan sosialisasi. Saat ramadan tahun 2017 lalu, terdakwa itu melakukan sosialisasi dalam acara pengajian dan tarawih keliling.
"Bahkan, Amir juga pernah melakukan sosialisasi sendirian,"paparnya.
Dalam perkara ini, Amir merupakan penerima suap yang diberikan Wakil Direktur RSUD Kardinah Kota Tegal Cahyo Supriadi. Suap terkait proyek pengadaan alat kesehatan (alkes) itu ditujukan kepada Masitha yang juga disidang berbarengan dengan Amir Mirza. Atas perbuatannya ini, Masitha terjerat operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK.
- Warga Mengadu Ke Polisi Via Telepon Darurat 110, Bikin 2 Pemuda Baku Hantam Digelandang Ke Polsek Banyumanik
- Polres Purworejo Tangkap Sindikat Curat
- KPK Geledah Ruang Kerja Eni Saragih Di DPR