UMKM Batang punya potensi menembus pasar internasional. Namun, beberapa pelaku UMKM belum tahu tata laksana mengekspor produknya ke luar negeri.
- Mimbar Bebas Peringati May Day, Buruh Jateng Kembali Suarakan Tolak UU Cipta Kerja
- Gaji PNS Naik Tergantung Keuangan Negara
- Jasa Marga Gelar Sertifikasi Halal Bagi Mitra Binaan di Rest Area KM 519A Jalan Tol Solo-Ngawi
Baca Juga
Hal itu terungkap dalam Sekolah Ekspor yang diadakan Komunitas Muda Berbahaya bersama Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tegal. Sejumlah 20 pelaku UMKM Batang mengikuti sekolah ekspor tersebut.
"Intinya adalah bagaimana teman-teman UMKM ini bisa Semakin maju dengan tujuan utama bagaimana mereka bisa melakukan ekspor terhadap produk-produknya," kata Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tegal, Yudi Hendrawan di aula kantor Bupati Batang, Rabu (12/4).
Dalam sekolah ekspor, para pelaku UMKM diajari prosedur tata laksana ekspor, bagaimana membuat dokumen.
Terus yang utama saat ini adalah bagaimana menembus pasar internasional
"Teman-teman ini kan sangat membutuhkan informasi yang bisa produknya menembus pasar internasional," ucapnya.
Yudi menyebut sudah membimbing tujuh UMKM dengan potensi ekspor. Saat ini, dua pelaku UMKM, sudah melakukan ekspor mandiri.
Lalu, pelaku UMKM lainnya sudah melakukan ekspor tapi melalui pihak ketiga.
Contoh beberapa produk UMKM yang sudah ekspor getah, sarang walet, sarung goyor, rempah dan lain sebagainya.
Kepala Bidang Perdagangan, Disperindag UKM Batang, Endang Rachmawati menyebut ada 20 pelaku UMKM.
Para pelaku UMKM yang punya potensial ekspor dengan produk dan packing juga sudah bagus.
Ia berharap para pelaku UMKM Batang yang ikut sekolah ekspor bisa menembus pasar internasional.
Di sisi lain, pihaknya ingin bisa mengikutkan produk UMKM bertaraf internasional.
"Kalau UMKM di Batang ada yang sudah ekspor, tapi banyak yang melalui pihak ketiga," ucapnya.
- OPPO Experience Store Kenalkan Gawai Tipe Terbaru
- Lindungi Industri Dalam Negeri, Produk Keramik Ilegal Dicekal
- Hingga Agustus 2022, Jasa Raharja Telah Serahkan Santunan Kecelakan Rp 18,7 Miliar