Ikut Memperingati Harlah NU, Petinggi DPC PDIP Salatiga Ziarah di Dua Makam Tokoh NU

Tepat hari ini, 31 Januari 2022, Nahdatul Ulama (NU) genap berusia 96 tahun. Tanggal ini juga diperingati sebagai Harlah NU. Diiringi hujan lebat, para petinggi DPC PDIP Salatiga ziarah ke makam dua tokoh NU di dua tempat terpisah.


Kedua makam yang didatangi adalah mantan Ketua MUI Salatiga KH Zaefudin Zuhri di Klumpit, Sidorejo Kidul, Salatiga dan makam dari kakek buyut Gus Dur Presiden RI ke-4, Kiai Abdul Wahid, di Tingkir Lor, Tingkir, Salatiga.

Rombongan dipimpin langsung Ketua DPC PDIP Salatiga Dance Ishak Palit yang juga Ketua DPRD Salatiga.

Kepada wartawan, Dance mengatakan sebagai partai nasionalis ideologi yang Pancasila 1 Juni NU juga memberikan nuansa atau nafas religius.

"Dan hari ini, kader, pengurus, sayap partai hingga anggota Fraksi PDIP Salatiga kita ziarah ke dua makam tokoh Nahdatul Ulama (NU) di dua tempat terpisah, di Salatiga," kata Dance Ishak Palit.

Memperingati Milad NJ ke-69, lanjut dia, ziarah ini sekaligus sebagai upaya mendoakan tokoh yang telah berjasa di Salatiga serta nasional.

Peran MUI Salatiga, disebutkannya sangat besar termasuk adanya Majelis Puasa dalam memberikan masukan serta pengawalan terhadap Kota Salatiga hingga meraih ditetapkan sebagai Kota Tertoleran di Indonesia.

Sehingga pada acara ini Dance berharap DPC PDIP khususnya, dan masyarakat Salatiga bisa melihat bagaimana warisan-warisan dari tokoh-tokoh agama ini fokusnya NU.  Serta warisan tokoh NU untuk diteruskan ke anak cucu.

"Seperti diketahui, KH Zaefudin Zuhri adalah tokoh besar NU Salatiga jabatan terakhir Ketua MUI Salatiga. Dan ajaran-ajarannya selalu menekankan terhadap perdamaian Salatiga toleransi Salatiga," bebernya.

Sedangkan pemilihan ziarah ke Makam Kiai Abdul Wahid di Tingkir Lor, Tingkir, Salatiga. Keluarga besar mantan Presiden RI KH Abdurrachman Wahid (Gus Dur) selama ini diketahui berada di Jombang, tepatnya di Pondon Pesantren Tebu Ireng.

"Ternyata jejaknya ada juga petilasan keluarga Gus Dur yang berada di Salatiga, Jawa Tengah. Makam Kiai Abdul Wahid, yang terlahir keturunan Kiai Asyari, KH Hasyim Asyari, KH Abdul Wahid Hasyim, dan selanjutnya KH Abdurrachman Wahid atau Gus Dur," paparnya.

Istri dari KH Zaefudin Zuhri, Hj Satuf Rohul Hidayah SE mengucapkan syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kedatangan petinggi DPC PDIP Salatiga.

"Hari ini, adalah tiga tahun atas berpulangnya KH Zaefudin Zuhri. Dan ini penghormatan sangat besar dan menjadi berkah serta manfaat bagi umat," ucap Hidayah.

Ia juga titip kepada PDIP Salatiga untuk menjadi contoh seluruh Indonesia sebagai Kota Tertoleran.