Ibu Rumah Tangga di Semarang Khawatir Harga Beras Naik Disusul Sembako Lain Jelang Ramadhan

Ibu Rumah Tangga Di Semarang Mengkhawatirkan Kenaikan Harga Beras Jelang Ramadhan Menyebabkan Kebutuhan Pokok Ikut Naik Dan Memberatkan Masyarakat, Senin (19/02). Foto: Dicky A Wijaya
Ibu Rumah Tangga Di Semarang Mengkhawatirkan Kenaikan Harga Beras Jelang Ramadhan Menyebabkan Kebutuhan Pokok Ikut Naik Dan Memberatkan Masyarakat, Senin (19/02). Foto: Dicky A Wijaya

Harga beras di pasar telah mencapai Rp20 ribu per kilogram sehingga memicu kekhawatiran di kalangan ibu-ibu. Bagi sebagian ibu rumah tangga naiknya harga beras saat ini menyebabkan kekhawatiran akan terjadinya kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya yang setiap hari dibutuhkan. 

Mengakui bahwa sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadhan, Sutinah (47) warga Tlogosari mengaku kebutuhan belanja naik karena membeli beras harganya hampir dua kali lipat. Hal inimembebani pengeluaran. Ia khawatir lagi ada kenaikan harga sembako mengikuti harga beras seperti bulan puasa biasanya. 

"Ini saja belanjaan jadi dua kali lipat. Biasanya Rp 50 ribu cukup belanja satu hari. Sekarang jadi Rp 80-100 ribu karena berasnya mahalnya. Ngeri. Semoga harga turun, karena bulan depan puasa pasti belanjanya ibu-ibu lebih banyak. Nggak bisa membayangkan harga apa-apa mahal," katanya, Senin (19/02). 

Safira, warga Bangetayu Wetan juga mengeluhkan tidak sanggup membeli beras yang harganya Rp20 ribu bahkan lebih. Akhirnya, kebutuhan beras sehari-hari untuk keluarga dihemat, masaknya sedikit agar cukup selama satu minggu. Dia berharap harga beras turun agar tidak memberatkan.

"Semoga normal seperti biasa harganya, hampir sebulan ini harus hemat mengurangi beras saat masak. Kita paling pusing jika tetap mahal Ramadhan besok, biaya kebutuhan harian keluarga pasti akan naik semuanya karena kebutuhan mahal," ucap dia. 

Harga beras naik diduga akibat kelangkaan beras. Seharusnya stok panen telah masuk tetapi nyatanya tidak ada bahkan terbatas. Stok kosong terjadi dikarenakan gagal panen banjir Demak dan Kudus. 

Dinas Perdagangan Kota Semarang juga sedang mengupayakan menekan harga agar stabil serta memastikan stok beras cukup menjelang Ramadhan. 

"Kita telah menyusun strategi penanganan inflasi harga beras yang naik cukup tinggi, sudah berjalan. Tim pengendalian inflasi harga setiap hari turun, lakukan pengawasan. Memastikan langkah selanjutnya dalam mengatasi kenaikan harga pangan dan sembako," kata Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan dan Stabilisasi Harga Dinas Perdagangan Kota Semarang, Bahtiar Efendi.