Ibu korban penganiayaan Wahyuni (45) dilakukan seorang Ketua RT sekaligus Ketua PKK di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang mendesak agar kedua pelaku (ibu anak) segera ditahan.
- Video Kekerasan terhadap Anak 14 Tahun di Semarang Beredar, Ketua RT Terlibat
- Barang Milik Bandar Arisan Lelang Online Diangkut Truk Dalmas
- Koordinator Arisan Online Di Salatiga Diburu Anggota
Baca Juga
Tercatat, ibu anak pelaku penganiayaan berinisial AF dan Istianah (Ketua RT sekaligus Ketua PKK).
Permohonan ini bukan tanpa alasan. Trauma hingga rasa takut melanda Wahyuni dan anaknya, OK (14).
"Kami dari pihak keluarga mendesak dan memohon pihak Kepolisian untuk segera menahan kedua pelaku. Karena selama belum ditahan, saya dan anak saya masih belum tenang," kata Wahyuni dengan wajah masih penuh ketakutan ditemui RMOLJateng di sebuah daerah di Jawa Tengah, Kamis (8/8).
Wahyuni dan anaknya OK sempat beberapa kali berpindah tempat untuk mengindari teror serta desakan agar bersedia berdamai dari keluarga pelaku.
Mengingat, keluarga pelaku memiliki latar belakang terpandang di Kecamatan Getasan.
Dan pada kenyataannya, Wahyuni dan anaknya enggan berdamai agar tidak ada korban lain seperti yang ia dan OK alami.
"Supaya tidak ada korban berikutnya. Tidak bisa semena-mena ke orang kecil seperti saya dan anak saya, padahal saya sudah bersujud di kakinya minta maaf tapi tidak digubris malah membabi buta memukuli anak saya," ujar Wahyuni, dengan menitikan bait mata.
Hal senada dilontarkan saksi mata kejadian sekaligus Paman korban, Yudi. Kepada RMOLJateng, Yudi tegas mengatakan hasil rapat keluarga tidak menginginkan ganti rugi materi.
Bahkan Yudi pun mengingat dengan baik dirinya sempat ingin membela sang keponakan saat kejadian. Namun sadar negara ini dilandasi hukum, I menahan diri dan menyerahkan sepenuhnya ke Kepolisian.
"Kami menolak berdamai, apalagi meminta ganti rugi secara materi. Harga diri adalah utama, Kami hanya ingin proses hukum ini segera masuk rana persidangan. Jik tidak ada namanya hukum, saya sudah bertindak melakukan perlawanan demi melindungi ponakan saya," ucapnya, dengan suara parau.
Yudi juga menunjukkan hasil rongen OK. Dimana, pihak dokter menyebutkan tidak ada gegar otak. Hanya saja, akibat tendangan serta pukul tangan kosong dan hantaman sapu ke kepala, OK masih sering pusing. Bahkan, luka di kepala masih membengkas.
- Video Kekerasan terhadap Anak 14 Tahun di Semarang Beredar, Ketua RT Terlibat
- Barang Milik Bandar Arisan Lelang Online Diangkut Truk Dalmas
- Koordinator Arisan Online Di Salatiga Diburu Anggota