Hujan Bukan Halangan, Dugderan Sambut Ramadan di Semarang Tetap Meriah

Tabuhan bedug Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu jadi tanda dibukanya Dugderan 2024. Dicky Aditya/Dok.RMOLJateng
Tabuhan bedug Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu jadi tanda dibukanya Dugderan 2024. Dicky Aditya/Dok.RMOLJateng

Festival Dugderan Semarang menyambut Ramadan tahun 2024 ini digelar meriah, Sabtu (9/3) ini. Hujan deras mengguyur Semarang sejak pagi tak jadi halangan menyurutkan semangat para peserta konvoi dan masyarakat yang ingin menyaksikan tradisi tahunan ini. 

Pantauan di lokasi, acara dimulai   dengan upacara dan pagelaran Tari Dugder serta dilanjutkan prosesi pemukulan bedug dilakukan Wali Kota tanda dibukanya "Dugderan".

Lanjut dengan pelepasan defile pawai budaya secara resmi oleh Wali Kota, Hevearita Gunaryanti Rahayu di halaman Balaikota, Jalan Pemuda.

Usai dilepas, satu persatu defile yang diawali pasukan berkostum putih-putih memulai jalan kaki menuju masjid Kauman Semarang.

Di susul rombongan drumband berkostum tradisional mengiringi kereta kuda yang dinaiki oleh walikota Semarang dengan kostum bupati Semarang.

Sepanjang perjalanan, hujan deras yang melanda Kota Semarang tidak menyurutkan peserta karnaval untuk mengikuti prosesi hingga finish di masjid Agung Semarang.

Pun begitu dengan animo warga yang antusias menyaksikan langsung acara ini cukup terlihat dari sepanjang jalan yang dilewati.

Setelah tiba di Masjid Agung Semarang, ada serah terima suhuf halaqah. Di Alun-alun Kauman ini, tumpeng gunungan kue ganjel rel dibagikan kepada masyarakat hadir menyaksikan Dugderan. 

Selain kue ganjel rel khas Semarang, juga dibagikan kue keranjang ke masyarakat. Dua-duanya dijadikan sebagai lambang akulturasi budaya dan toleransi agama di Kota Semarang senantiasa dijunjung tinggi sejak dahulu sampai sekarang. 

Kirab kemudian dilanjutkan dengan rute menuju Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Rangkaian bakal ditutup dengan pengumuman jatuhnya bulan suci Ramadhan 1445 Hijriyah. 

Sekedar diketahui, tradisi Dugderan menyambut Ramadan di Kota Semarang merupakan tradisi budaya yang berlangsung cukup lama.