Hujan Berjam-jam: Jalan Mranggen-Onggorawe Banjir, Puluhan Motor Mogok

Jalan Alternatif Mranggen-Onggorawe, Jumat (19/1) Banjir Sesudah Wilayah Semarang Dan Sekitarnya Diguyur Hujan Lebat Berjam-jam
Jalan Alternatif Mranggen-Onggorawe, Jumat (19/1) Banjir Sesudah Wilayah Semarang Dan Sekitarnya Diguyur Hujan Lebat Berjam-jam

Jalan alternatif Mranggen-Onggorawe, Jumat (19/1) banjir sesudah wilayah Semarang dan sekitarnya diguyur hujan lebat berjam-jam sejak kemarin hingga sore ini. Puluhan pengendara motor terpaksa mendorong motornya yang mogok akibat menerjang banjir.

Banjir semacam itu sudah sering terjadi bahkan para pengendara yang melintas mengakui jalan penghubung alternatif di daerah Waru tersebut kerap terendam genangan air cukup dalam jika hujan deras lebih dari dua jam.

Salah satunya adalah Subhan (42), warga Mranggen, dimana menurutnya banjir tinggi di ruas jalan Mranggen-Onggorawe sangat menggangu dan membahayakan bagi pengendara motor. Selain menyebabkan kendaraan mogok, genangan banjir membahayakan pengendara karena jalanan tertutup air yang membuat lubang bahkan got di pinggir pun tidak terlihat.

"Langganan banjir setiap turun hujan deras karena selokan tidak bisa menampung air. Akhirnya air meluber ke jalan, banjirnya lumayan tinggi. Apabila ada pemotor matik nekat menerobos maka kemungkinan motornya bakal mogok," tutur Subhan.

Warga sekitar yang membantu pengendara akibat kendaraannya mogok, Muslikhin, mengaku banjir terjadi disebabkan oleh drainase jelek karena sungai yang dangkal sehingga air dari selokan meluber ke jalan jika hujan deras cukup lama. Kondisi jalan penghubung ke jalur Pantura Demak itupun seringkali rusak akibat sering terendam banjir.

"Banjir ini terjadinya setiap musim hujan, drainase ada tetapi tidak sanggup menampung air. Jika hujan deras lama tidak kunjung reda maka jalanan digenangi banjir. Meski ditinggikan, banjirnya tetap merendam seakan jalan raya kalah tinggi dengan sungai dan selokan di sisi kanan dan kiri jalan. Setelah banjir, jalan rusak dan berlubang sehingga berbahaya dilalui kendaraan," ucap Muslikhin.