Hebat, Indri Tetap Tegar Meski Anaknya Terlahir Memprihantikan

Indri (tengah) didampingi Ketua RT 1 RW 09 Wanti (kanan) dan petugas PSM Bulu Lor Utaminingsih (kiri), Selasa (23/1).
Indri (tengah) didampingi Ketua RT 1 RW 09 Wanti (kanan) dan petugas PSM Bulu Lor Utaminingsih (kiri), Selasa (23/1).

Jika ada anugerah ibu hebat di Semarang, Indir Arum Saei (38) sepertinya layak untuk diapresiasi.

Ya, warga Bulu Lor ini begitu hebat. Dengan tegar, ia tetap memberi imbauan kepada pasangan suami istri lain untuk berjuang merawat anak dengan baik.

Sikap Indri itu terlihat saat RMOLJateng bertandang ke rumahnya, Selasa (23/1) untuk menengok Alinka Eleanor Mahabbah, anak Indri Arum Sari yang terlahir dengan kondisi memprihatinkan.

Alinka, didiagnosa dokter mengalami kelainan jantung, down syndrom dan tidak punya lubang anus.

"Saya tidak pernah berfikir anak saya mengalami kekurangan, kalau Allah sendiri membikin itu tidak pernah gagal, kita mungkin mikir apa ada yang salah, tapi tetap saya mencoba khusnuzon walaupun berat rasanya, doa saya semoga pasangan-pasangan di luar sana tidak mengalami hal apa yang saya rasakan," imbuhnya, Selasa (23/1).

Indri pun menceritakan, putrinya lahir di RS Panti Wilasa dr Cipto pada 19 Nopember 2023, secara normal. Namun, setelah dua hari dalam perawatan, dokter mengabarkan kalau kondisi bayi berjenis kelamin perempuan itu mengalami tidak bisa Buang Air Besar (BAB).

"Usai kelahiran, saya belum tahu kondisi bayi karena masih dalam penanganan dokter. Saya sempat  shock, begitu tahu kondisi anaknya, karena tidak menyangka anak saya mengalami seperti itu," kata Indri sambil berurai air mata.

Oleh petugas RS Panti Wilasa, kata Indri, bayinya yang dalam kondisi memprihatinkan tersebut lalu dirujuk ke RS lain untuk penanganan yang intensif.

"Kami diberikan rujukan ke RS Diponegoro, RS Tugu dan RS Karyadi untuk penanganan intensif. Kami memilih RS Tugu, karena respon dalam penanganan cukup cepat," kata Indri.

Ia berharap kepada ibu-ibu di luar sana yang mengalami hal seperti dirinya agar tidak mudah putus asa, tetap sayangi anaknya seperti halnya anak normal lainnya.