Ditengah peringatan Hari Perempuan Sedunia 8 Maret, hari ini, terbersit satu sosok perempuan sederhana menyandang predikat dan jabatan mentereng di Salatiga.
Dia adalah istri dari Ketua DPRD Salatiga Dance, Dance Ishak Palit, Maudy DDC Tumengkol Ishak Palit.
Wanita yang juga mengemban tugas sebagai pendeta itu, memiliki kharismatik yang banyak dikagumi tak hanya kaum hawa tapi juga pria di sekitarnya.
Beragam jabatan mulai dari berkecimpung dalam pengabdian sebagai pendeta, hingga sibuk dengan jabatan sayap partai hingga mendampingi sang suami mengabdikan diri kepada masyarakat Salatiga.
Sosoknya yang lembut, murah senyum serta keibuan, Maudy memiliki pemikiran sendiri ketika memaknai sosok perempuan.
"Perempuan itu saya bilang leher, karena leher itu adalah yang menjembatani antara kepala dan badan," kata Maudy kepada RMOLJateng, Selasa (8/3).
Dengan leher, lanjut dia, itu juga yang mengatur pandangan orang mau ke kiri atau ke kanan atau mau ke belakang juga ke depan dan ke belakang.
Menurutnya, untuk mengatur segala sesuatu leher juga menjembatani antara pemikiran dan hati. Sehingga, leher inilah sejatinya perempuan.
"Kalau saya bilang perempuan itu seperti leher ya, seperti itu sebenarnya kalau dalam rumah tangga 'ya' dia mengatur segala sesuatu urusan suami, anak-anak, urusan domestik, urusan luar," bebernya.
"Coba aja nanti kalau lihat aja kalau nggak ada (leher/perempuan) gimana dalam rumah. Lo ya Ibu ndak ada, walaupun bapak bisa menggantikan peran ibu tapi dia 'ndak' mungkin menggantikan peran istri. Kalau bapak biasanya 'ya' psychologist nya mereka berpikirnya dengan emosi itu lebih ke hati tadi ketemu di pertimbangkan semua baik-baik baru ya satu dari 1000 orang aja yang mungkin bicara dulu baru mikir," jelas dia.
Lain halnya dengan sosok perempuan, ketika menyelesaikan segala sesuatu dengan air mata laki-laki dan kepala.
Dibalik lugasnya Maudy mengungkapan pemikirannya tentang perempuan, ia pun menyelipkan pesan perempuan harus 'bisa' disetiap suasana dan tidak manja.
Bahkan, ia mengajak untuk pola hidup sederhana. Seperti terlihat ketika dirinya memesan aplikasi layanan transportasi angkutan umum ojek online, guna melancarkan aktivitasnya.
Disinggung mengapa tidak dihantarkan sopir pribadi, mengingat dirinya memiliki kesempatan sebagai istri Ketua DPRD Salatiga, Maudy menjawab dengan senyum penuh makna.
"Sudah biasa memesan aplikasi layanan transportasi angkutan umum. Yang punya jabatan kan bapak, bukan saya. Itu mobil bapak. Saya pake kendaraan umum saja," ucap Maudy sambil menaiki sebuah ojek online pesanan yang menjemput hingga teras Gedung DPRD Salatiga.