Harga telur ayam ras di pasaran yang kian melonjak membuat Pemerintah Kota Semarang mengambil sejumlah langkah untuk mengendalikan harga komoditas tersebut. Salah satu upaya untuk mengintervensi melonjaknya harga telur ayam salah satunya dengan mengadakan operasi pasar.
- Jasa Marga Gelar Sertifikasi Halal Bagi Mitra Binaan di Rest Area KM 519A Jalan Tol Solo-Ngawi
- Buruh Menolak UMK Kota Semarang Hanya Naik 0,89 persen
- Usulan UMK Batang 2022 Capai Rp2.132.535
Baca Juga
Walikota Semarang, Hevearita G. Rahayu mengatakan upaya mengendalikan tingginya harga telur dengan operasi pasar ini diharapkan bisa membantu masyarakat Kota Semarang akan kebutuhan telur ayam.
"Saya memang mendapatkan informasi dari TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) bahwa (harga) telur sudah mulai naik," kata Ita, sapaan akrabnya, Senin (29/5).
Bahkan Walikota perempuan pertama di Semarang ini mengaku telah meminta bantuan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) guna membantu mengendalikan harga telur.
"Alhamdulillah, akan diintervensi dimasukkan ke pasar-pasar ini sebanyak 45 ton. Tentunya ini akan bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan telur dengan harga yang masih lama," bebernya.
Ita mengatakan dengan bantuan pasokan telur dari Bapanas ini nantinya akan digunakan oleh dinas terkait untuk melakukan operasi pasar guna mengendlikan harga telur ayam.
Intervensi lainnya, lanjutnya, dilakukan lewat penyelenggaraan pasar murah, yakni Pak Rahman (Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman) di seluruh kecamatan dan tempat ibadah.
"Kemarin, saya hadir di Gayamsari, dari BUMP (badan usaha milik petani) jual telur di sana, di Pak Rahman seharga Rp27.500 per kilogram walaupun harga di luar Rp30.000 per kilogram," ungkapnya.
Berkaitan dengan tingkat permintaan telur yang tinggi sehingga secara tidak langsung menyebabkan harga komoditas itu naik, ia menduga kemungkinan karena saat ini musim orang menggelar hajatan.
"Mungkin ini lagi musim orang kawinan. Kami akan upayakan agar harga komoditas, khususnya telur tidak naik," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Bambang Pramusinto mengatakan Bapanas juga telah memberikan bantuan fasilitasi distribusi bagi pelaku usaha pangan dan BUMP.
"Harga telur lagi melonjak, kami coba ajukan bantuan ke Bapanas dapat Rp45 juta untuk fasilitas distribusi. Anggaran itu langsung ditransfer ke pelaku usaha pangan, BUMP," jelas Bambang.
Harga telur ayam ras di Kota Semarang saat ini telah mencapai Rp31.200 per kilogram, sebagaimana terpantau dari data Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi (SiHati) Provinsi Jawa Tengah.
- Dintanpan Rembang Targetkan Serapan Pupuk Bersubsidi 100% di 2025
- Raffi Ahmad Siap 'Caplok' Semarang Jadi Gurita Bisnis Rans
- BI Jateng Canangkan Undip Sebagai Duta QRIS