Harga Sembako Normal, Warga Semarang Kini Tak Lagi Khawatir

Masyarakat Semarang ramai berbelanja kebutuhan pokok untuk persiapan kebutuhan jelang lebaran di Pasar Peterongan. Dicky Aditya/RMOLJateng
Masyarakat Semarang ramai berbelanja kebutuhan pokok untuk persiapan kebutuhan jelang lebaran di Pasar Peterongan. Dicky Aditya/RMOLJateng

Sepekan jelang lebaran, harga bahan-bahan pokok atau sembako di Kota Semarang yang kini telah stabil. Warga pun mengaku tak lagi mengkhawatirkan jika nantinya harus berbelanja keperluan dapur meskipun kebutuhan lain juga akan naik dan bertambah dibandingkan biasanya. 


Berdasarkan pantauan Selasa (2/4) di tiga pasar, diawali di Pasar Karangayu, Bulu, dan Peterongan, saat ini harga sembako di tiga pasar Semarang itu sudah stabil. 

Meskipun, seminggu lalu masih diakui para pedagang ada kebutuhan pokok yang naik. Begitu pula permintaan, mulai awal April ini banyak masyarakat yang mulai untuk mempersiapkan kebutuhan lebaran, walhasil pembeli di pasar semakin ramai. 

Nia, (36), ibu rumah tangga warga Karangayu menuturkan, sudah siap untuk menyiapkan persiapan lebaran tahun ini. 

Rasa khawatirnya harga bahan-bahan pokok mahal sudah perlahan memudar karena ternyata jelang lebaran, kenaikan beberapa waktu lalu telah turun dan bisa seperti awal sebelum bulan puasa. 

"Alhamdulillah, sudah tidak ada yang naik. Mau lebaran persiapan untuk belanja-belanja ya semingguan seperti sekarang, biar besok tidak bingung. Ini di wilayah Semarang Barat daging sapi dan ayam normal kok, biasanya kan mau lebaran naik, ini tidak, harganya tetap segitu seperti biasanya," ucap Nia. 

Eni Susilowati, warga Lamper mengaku senang bisa merayakan Idul Fitri besok tanpa dipusingkan harga sembako mahal. Saat ini, menurutnya, harga sesuai kondisi, permintaan naik tetapi harga bahan-bahan pokok aman, sesuai harapan masyarakat. 

"Jika harganya normal berarti masyarakat bisa senang dan tidak merasa keberatan butuh ini, itu, buat lebaran tapi mahal. Sekarang sudah aman, jadi bisa persiapan lebaran jauh sebelumnya. Ya, efektifnya memang seminggu seperti ini, karena antisipasi juga seandainya nanti tau-tau naik lagi, agar masyarakat konsumen tidak dirugikan," katanya. 

Lebaran 2024 hanya tinggal seminggu lagi, waktu sebentar inipun bakal disoroti Dinas Perdagangan Kota Semarang untuk melakukan antisipasi dan evaluasi pengendalian inflasi. 

Tim pengendalian harga setiap hari akan selalu melihat gejolak perekonomian pemicu inflasi naik akibat stok tidak mencukupi permintaan, sebab diprediksi daya beli masyarakat akan naik tiga sampai empat kali lipat disaat jelang lebaran. 

"Terus akan kita lakukan pemantauan di seluruh pasar dan swalayan. Kita pastikan stok tidak terpengaruh walaupun sedang tinggi-tingginya permintaan masyarakat untuk lebaran," jelas Kabid Pengembangan Perdagangan dan Stabilisasi Disdag Kota Semarang Bahtiar Efendi.