Harga sembako di Semarang kian mahal pasca banjir besar kemarin. Harga bahan-bahan pokok atau sembako dibutuhkan masyarakat semakin mahal harganya pasca banjir besar yang menimpa Kota Semarang. Banjir di awal Ramadan berdampak memicu naiknya beberapa kebutuhan pokok dan harganya kian melambung mahal.
- Pemprov Jateng Optimistis Tingkatkan Perekonomian Sekaligus Ajak Masyarakat Tertib Bayarkan Pajak
- Dukung Koperasi Merah Putih, Wabup Purbalingga Ajak Masyarakat Ambil Peran
- Wonogiri: Rencanakan Pendirian Kopdes Merah Putih Bertahap Sesuai Kesiapan Desa
Baca Juga
Kenaikan pun bakal diantisipasi serius dan akan terus diupayakan untuk melakukan stabilisasi harga. Langkah itu akan dilaksanakan Dinas Perdagangan Kota Semarang bersama organisasi perangkat daerah (OPD) berwenang untuk mempersiapkan pengendalian inflasi.
Disdag dan OPD akan adakan upaya dari hulu ke hilir atau menyeluruh dijalankan untuk menekan inflasi harga dan stok terbatas di masyarakat.
"Kita harus secepatnya melakukan tindakan pencegahan dan langkah penanganannya agar gejolak inflasi tinggi sekarang bisa dikendalikan. Kita gunakan strategi menyeluruh dari hulu ke hilir untuk mengendalikan harga supaya bisa stabil lagi," kata Kabid Pengembangan Perdagangan dan Stabilisasi Harga Disdag Kota Semarang, Bahtiar Efendi, Senin (18/03) siang.
Inflasi tinggi mempengaruhi harga secara langsung apalagi pada awal Ramadan. Satu bulan ini Disdag Kota Semarang memperkirakan permintaan masyarakat akan naik dua sampai tiga kali lipat bahkan lebih dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Semuanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat selama Ramadan dan Lebaran Idul Fitri.
Bencana banjir merendam Kota Semarang diperparah dengan akses penghubung tidak dapat dilalui, Bahtiar menilai, bagi perekonomian dampak banjir besar terasa sekali. Terlebih, banjir terjadi saat ini sedang tinggi-tingginya permintaan. Stok tak akan cukup, pasokan barang-barang kebutuhan terhambat akibat banjir berhari-hari termasuk yang berasal dari wilayah penyuplai pangan yang berada di daerah sekitar.
Agar efektif dan teratasi, inflasi harga akan diantisipasi dan ada strategi menekan kenaikan dimulai dari hulu. Aliran barang dipastikan telah normal kembali pasca banjir. Sedangkan di hilirnya, sampai dekat jelang Lebaran, puncak tingginya permintaan terhadap bahan-bahan pangan, akan dilakukan berbagai upaya bersama melibatkan pemerintah daerah. Misalnya dengan menggelar kegiatan pasar murah.
"Sehingga dampaknya ke masyarakat langsung dengan upaya dari hulu ke hilir. Inflasi tidak bisa diatasi dengan satu program saja, tetapi agar efektif harus dilakukan menyeluruh. Harga diharapkan dapat mengikuti stok dan permintaan, dan akan kembali normal pasca banjir jika pasokan normal," terang dia.
- Pemprov Jateng Optimistis Tingkatkan Perekonomian Sekaligus Ajak Masyarakat Tertib Bayarkan Pajak
- Dukung Koperasi Merah Putih, Wabup Purbalingga Ajak Masyarakat Ambil Peran
- Wonogiri: Rencanakan Pendirian Kopdes Merah Putih Bertahap Sesuai Kesiapan Desa