Harga Meroket, Bulog Pekalongan Akui Tak Mampu Serap Beras Petani

PJ Bupati Batang Lani Dwi Rejeki saat melepas penyaluran beras bantuan pangan di gudang Bulog Kandeman, Senin (11/9). RMOL Jateng
PJ Bupati Batang Lani Dwi Rejeki saat melepas penyaluran beras bantuan pangan di gudang Bulog Kandeman, Senin (11/9). RMOL Jateng

Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Pekalongan mengakui saat ini tidak mampu menyerap beras petani. Kendala penyerapannya karena tingginya harga beras di pasaran.


"Kalau serapan kita tetap masih buka mas, cuman harganya sekarang ini kan lagi masih tinggi ya," kata Wakil Pimpinan Bulog Cabang Pekalongan, Wahyu Tri Hutomo di gudang Bulog Batang, Kecamatan Kandeman usai acara distribusi Beras Bantuan Pangan, Senin (11/9).

Ia menyebut, punya batasan harga untuk penyerapan beras yaitu Rp9.950 per kilogram. Namun, harga beras di pasaran saat ini di kisaran Rp12 ribu hingga Rp13 ribu per kilogram.

Wahyu menyebut, untuk memenuhi serapan beras, Bulog saat ini mengandalkan 2 juta ton beras impor. Untuk Jawa Tengah mendapat jatah 148 ribu ton.

Terkait cadangan beras Bulog Cabang Pekalongan mencapai 27 ribu ton. Dari jumlah itu, sejumlah 21 ribu ton untuk penyaluran bantuan pangan (bapang).

"Khusus batang itu stoknya gudang batang ini 2.700 ton dan untuk penyaluran bapang sekitar 2.400ton," jelasnya.