Harga kedelai hari ini mendekati Rp 10.400 per kilogramnya. Kenaikan ini terjadi terus menerus sejak tiga bulan terakhir dengan harga sebelumnya Rp 9000 per kilogramnya.
- Pria Tewas Menggendong Tas Berisi Batu, Ada Tato di Dada Bertuliskan Hopes & Robert
- Kades Krandegan Dwinanto Luncurkan Chatbot AI Untuk Peningkatan Layanan Publik
- Elly Asmara Kunjungi Awanncosta Jelang Peresmiannya
Baca Juga
"Terakhir tiga bulan lalu harga kedelai dengan kualitas terbaik Rp 9000 per kilogramnya. Dari bulan November 2021 terus naik dan sekarang Rp 10.400 per kilonya," kata Rochim, seorang pengrajin tempe di kawasan Pasar Cengek, Salatiga, Rabu (2/2).
Rochim menduga, kenaikan ini akibat permainan tengkulak. Dugaan Rochim ini bukan tanpa alasan. Tempe yang dibeli Rochim berasal dari Amerika. Meski di Salatiga, ada juga pengrajian membeli kedelai dari Thailand.
Ia sempat menanyakan langsung kepada petugas gudang Kopti Salatiga.
"Saya tanya kenapa beberapa hari terakhir naik terus, dari awalnya setelah lebaran tahun lalu Rp 9000, Rp 10.000, menjadi Rp 10.100, Rp 10.200, Rp 10.300 dan sekarang Rp 10.400. Kata petugas gudang, saat Salatiga hendak membeli dari tengkulak di Semarang tidak diladeni," ujarnya.
Sehingga, lanjut dia, stok kedelai di Gudang Kopti Salatiga menipis dan menyebabkan harga terus merangkak naik. Tidak diladeninya pembelian oleh Kopti Salatiga Rochim tidak dijelaskan mengapa.
Ia pun mendapat informasi, jika kenaikan harga kedelai impor dipicu kenaikan dolar saat ini.
Bukan hanya. Rochim juga menilai, pengrajian kecil seperti dirinya membeli dalam partai kecil kemungkinan harga lebih mahal jika dibandingkan dalam partai besar yang diberikan dengan harga lebih murah.
Kondisi ini membuat Rochim dan pengrajin tempe tahu di Salatiga tidak dapat berbuat banyak.
"Untuk menaikan harga jual tempe tidak mungkin, pembeli pasti mengeluh. Kalau di kurangi ukuran belum bisa. Jadinya, bertahan dengan harga normal antara Rp 4000 dan Rp 5000 per potong," bebernya.
Solusi lainnya, aku dia, untuk menghemat ongkos produksi sebagian besar pengrajin tempe tahu di Salatiga sengaja tidak berproduksi di hari-hari tertentu.
- Masyarakat Diimbau Tetap Jaga Kebersihan dari Tanaman Kering Hadapi Iklim El Nino
- Endang Setyowati Ajak Perempuan Blora Tangguh, Mandiri dan Cerdas
- Miliki Lebih dari 10 Kamar, Rumah Kos Wajib Bayar Pajak