Hadir dalam APEKSI di Padang, Sinoeng Minta Kebijakan Penghapusan Tenaga Honorer Ditinjau Ulang

Pj. Wali Kota Salatiga, Sinoeng N. Rachmadi, berharap pemerintah pusat meninjau kembali rencananya menghapus tenaga honorer pada Tahun 2023.


Harapan itu disampaikan Sinoeng saat menjadi salah satu peserta dalam Rakernas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), di Kota Padang, Sumatera Barat, yang dibuka oleh Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, di Hotel Truntum. 

Melalui rilis yang disampaikan Prokompon Kota Salatiga Selasa (9/8), keberadaan Sinoeng didampingi sejumlah kapala OPD terkait serta Asisten I Sekda Kota Salatiga, Joko Wahono, sejak Senin (08/08). 

Penghapusan tenaga honorer pada Tahun 2023, ternyata sejalan para Wali Kota yang hadir sebagai peserta Rakernas APEKSI. 

"Saya berpikir untuk ditinjau kembali rencana kebijakan dimaksud dengan reformulasi teknis dalam penyikapan guna pelaksanaan di daerah. Mengingat kondisi setiap daerah berbeda-beda, baik dalam kapasitas kemampuan maupun kuantitas SDM-nya," kata Sinoeng. 

Selain itu, jumlah ASN setiap tahun berkurang karena pensiun, sementara jatah rekrutmen masih kurang memadai. 

Oleh karena itu, ia menilai keberadaan tenaga honorer masih sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat.

Selanjutnya, dari perwakilan masing-masing wilayah sependapat penghapusan tenaga honorer tidak realistis. Penolakan tersebut kemudian akan diplenokan dalam rapat lanjutan. 

Di sela Rakernas, Sinoeng didampingi delegasi dari Kota Salatiga mengunjungi Indonesian City Expo (ICE) yang digelar di ruang terbuka hijau Imam Bonjol, Kota Padang, mulai tanggal 7 hingga 10 Agustus 2022. 

ICE yang merupakan rangkaian acara Rakernas APEKSI XV Padang ini, diikuti oleh kurang lebih 90 stan yang berasal dari berbagai kota di Indonesia, sehingga pengunjung diajak untuk merasakan sensasi keliling Indonesia. Tak pelak, Sinoeng menjadi sasaran foto bersama oleh kaum hawa.

Sementara, Ketua APEKSI, Bima Arya Sugiarto yang juga Wali Kota Bogor menyebutkan pemerintah kota saat ini dihadapkan pada tantangan yang berbeda dan rumit. 

Arya menyebutkan, Pemkot dituntut bergerak cepat untuk pemulihan ekonomi, ketika ada regulasi yang tidak lengkap. 

"Pada saat yang sama, ada tsunami regulasi, ada juga tuntutan untuk menggenjot infrastruktur dengan memperhatikan pembangunan yang berkelanjutan," tandas Bima Arya.

Pemerintah di sisi lain, Pemkot diminta bergerak kencang untuk mengikuti arahan Presiden dalam meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri. 

"Di tengah itu semua, kita harus menyiapkan suksesi dengan banyak konsekuensi. Wali kota sebelum kita tidak dihadapkan tantangan kompleks seperti ini. Ditambah lagi amanat undang-undang untuk menghapuskan honorer di tahun depan," sebutnya. 

Terkait peserta APEKSI yang hadir di Kota Padang, dari 95 kota di Indonesia, tercatat Kota Makassar sebagai delegasi terbanyak dalam Rakernas APEKSI XV dengan jumlah hampir 300 orang. 

Sedangkan jumlah total yang hadir dalam Rakernas di Kota Padang Sumatera Barat tersebut mencapai 5 ribu orang.

"Panitia melaporkan, delegasi terbanyak adalah Kota Makassar, hampir 300 orang yang datang. Kemudian Malang 150 orang, Pagar Alam juga 150 orang, Bogor 80 orang dan total yang hadir sebanyak lima ribu orang. Mudah-mudahan memberikan limpahan rizki kepada Kota Padang," imbuhnya.