Guru Besar UMS Sampaikan Pesan Keprihatinan Lewat Puisi untuk Pulau Rempang

Aksi puisi maraton ditampilkan oleh sejumlah Guru Besar UMS, bersama Rektor Prof Sofyan Anif dalam puncak Milad ke 65 UMS. RMOL Jateng
Aksi puisi maraton ditampilkan oleh sejumlah Guru Besar UMS, bersama Rektor Prof Sofyan Anif dalam puncak Milad ke 65 UMS. RMOL Jateng

Sejumlah guru besar dipimpin Rektor UMS Prof Sofyan Anif, berpuisi menyampaikan keprihatinan dan pesan damai untuk kasus Pulau Rempang dan Palestina. 


Persembahan lagu Indonesia Pusaka, menjadi pembuka puncak milad dalam Sidang Senat Terbuka dengan Agenda Tunggal Upacara Harijadi ke-65 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Kegiatan ini bertempat di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, Selasa (24/10).

Pembuat naskah Puisi, Guru Besar UMS, Prof., Ali Imron Al Ma'ruf., mengungkapkan pada Hari Jadi ke-65 UMS ini Guru Besar UMS terpanggil melihat situasi dan kondisi negeri ini. 

“Nampaknya, Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Khususnya kasus yang terjadi di Rempang ini menjadi salah satu perhatian kita. Demi hanya bertopeng kepentingan investasi,” paparnya.

Semestinya rakyat terdampak, lanjut dia, tidak hanya mendapat ganti rugi tetapi istilahnya adalah ganti untung. Solusi relokasi harus disiapkan terlebih dahulu tidak langsung dilakukan. 

“Saya pikir ini harus segera dicari jalan keluarnya. Hanya karena ‘investasi’ yang ditengarai ada maksud bisnis dan lain sebagainya yang hanya menguntungkan segelintir orang saja. Sehingga hal ini harus dikawal bersama sama,” kata Prof. Imron. 

Dalam hal ini, akademisi harus punya kepedulian melihat hal semacam itu. Terutama untuk menyuarakan hak-hak orang yang tidak berdosa melawan penguasa. Mereka tahu-tahu digusur, padahal mereka sudah tinggal disana sejak zaman belanda. 

“Saya kira ini hal yang membuat pimpinan meminta saya untuk membuat puisi terkait isu- isu yang sedang terjadi, agar lebih banyak orang yang tersadar bagaimana kondisi negeri ini,” pungkasnya.

Hal ini diperkuat oleh Rektor UMS, Prof., Dr., Sofyan Anif, dia mengungkapkan persembahan puisi dari Guru Besar UMS terkait isu yang sedang ramai diperbincangkan, menjadi pilihan untuk mengetuk hati pemerintah.

“Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja, seperti kasus di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau itu yang penuh kezaliman, ketidakadilan, dan ketidakbijaksanaan terhadap masyarakat Indonesia sendiri. Bahkan banyak hak-hak yang dirampas untuk kepentingan orang asing,” tegas Sofyan.

Selain menaruh perhatian dengan menuangkannya pada puisi, UMS juga melakukan pembukaan donasi untuk Palestina. Pada penggalangan donasi tersebut, terkumpul Rp 25.218.200. Rektor UMS Prof., Dr., Sofyan Anif, M.Si menyampaikan bahwa rencananya UMS akan memberikan dana sebesar 1 miliiar untuk Bangsa Palestina.

"Kita membuka donasi, lumayan. Nanti ditambah UMS, kemarin sudah saya anggarkan itu Rp 1M untuk Palestina. Mudah-mudahan nanti di rapat senat disetujui. Itu baru ide saya karena kita mengeluarkan uang banyak, saya harus melalui rapat senat," terang Prof Anif.