Gubernur Jateng Warning ASN Salatiga Tidak Boleh Jual Beli Jabatan

Dua hari pasca-lengsernya pasangan Yuliyanto-Muh Haris (Yaris), Gubernur Jateng Ganjar Pranowo secara mengejutkan memberikan 'warning' kepada pejabat dan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Salatiga tidak boleh melakukan praktek jual beli jabatan.


Termasuk untuk stop korupsi dan segala macam dan cara gratifikasi di lingkungan Pemerintahan. 

Peringatan keras ini dilontarkan Ganjar saat melakukan kunjungan kerja dalam rangka memberikan arahan kepada seluruh pejabat di Lingkungan Pemkot Salatiga, Di Pendopo Pakuwon, Pemkot Salatiga, Selasa (24/5) siang.

Ketika orang pilihannya menjadi Penjabat (Pj) Wali Kota Sinoeng Noegroho Rachmadi bermain-main dan meminta sejumlah uang, Ganjar mengingatkan warga Salatiga tak segan melaporkan hal tersebut kepada dirinya. 

Apalagi, posisi Pj Wali Kota Sinoeng Noegroho Rachmadi akan ia evaluasi tiap tiga bulan. Ketika kerja Pj Wali Kota tidak 'beres' ia siap menggantinya dan melaporkannya ke Menteri Dalam Negeri. 

"'Enggak' boleh ada yang jual beli jabatan. Tolong laporkan aja, Pak Ganjar Pak Sinoeng 'nyebelin' Pak dikit-dikit minta duit. Laporkan saya tak pecat. Ini sudah komitmen kalau beliau  minta-minta (uang) pecat, ada kepentingan pribadi atau keluarga minta jelas tak pecat. Ini komitmen saya pada panjenengan (ASN Salatiga)," ucap Ganjar Pranowo. 

Secara 'aturan main', Ganjar menyebutkan jika keberadaan Pj Wali Kota tidak memiliki kewangan untuk memindahkan posisi/ jabatan ASN. 

Mengingat, jabatan Pj Wali Kota yang diemban Sinoeng saat ini ditegaskannya berdasarkan penunjukan dirinya sebagai Gubernur.  

"Dia (Pj Wali Kota), 'enggak' boleh pindah-pindah orang 'sih'. Tapi itu penting karena kultur ini yang akan kita dorong untuk kita bisa menyelesaikan persoalan lebih banyak lagi. Itu (persoalan) lebih kompleks lagi bapak ibu," akunya. 

Ia meminta ASN Salatiga untuk kompak melayani masyarakat. Dan ia pun membuka diri perihal pengaduan dalam bentuk apa pun, siap untuk turun langsung menyelesaikan. 

"Jadi 'jenengan enggak' usah takut. Tapi sebaliknya, 'jenengan' jangan kaget 'ya' nanti kalau kemudian ada orang luar mau kasih uang ke dinas konangan (ketahuan) dia (Pj Wali Kota) pasti disetop jadi yang dulu suka terima-terima, harap hati-hati. Stop gratifikasi jangan korupsi. Tapi di sini (Salatiga) kayaknya bukan seperti itu, karena wajahnya sungguh-sungguh orang mampu semua. Birokrasi dikompakan meskipun selama ini juga sudah kompak ya," ungkapnya. 

Usai pengarahan, kepada wartawan Ganjar membantah jika praktek banyak beli jabatan hanya ia tujukan kepada Kota Salatiga saja. Dengan tegas, Ganjar menyebutkan peringatan tak ada gratifikasi, jual beli jabatan bagi seluruh wilayah dan Kepala daerah di Jawa Tengah.