Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan dokter hewan dan penyuluh agar aktif pantau hewan ternak dan melakukan upaya pencegahan dengan vaksin antraks.
- Gubernur Ganjar Minta Pengusaha Perbanyak Event Menarik untuk Dorong Ekonomi
- Gubernur Ganjar Nilai Porprov XVI Jadi Ajang Atlet Unjuk Prestasi
- MenPAN-RB Abdullah Azwar Anas Resmi Buka Pornas Korpri XVI di Jateng
Baca Juga
"Kami sudah alert (tanda bahaya) yang punya sapi kita mintakan untuk dicek, Ini persis di perbatasan antara Jawa Tengah dengan Yogyakarta. Desa Karanganyar di Sukoharjo ini mepet (berbatasan) dengan Desa Semin di Gunung Kidul. Jadi tentu kami berjaga-jaga. Kemarin musibahnya terjadi di sana (Yogyakarta)," kata Ganjar Pranowo saat memantau vaksinasi Antraks pada ternak di Desa Karanganyar, kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (11/7).
Selain melihat penyuntikan vaksin kepada ternak sapi, Ganjar juga sempat berdialog dengan warga Desa Karanganyar, khususnya pemilik ternak sapi. Desa Karanganyar menjadi perhatian khusus karena berbatasan dengan Daerah Semin Gunungkidul.
Keaktifan masyarakat itu menurut Ganjar sangat penting. Langkah pemilik sapi di Desa Karanganyar itu menjadi contoh langkah antisipasi baik. Ketika pemilik sapi mengetahui ternaknya terindikasi sakit agar segera melapor dan meminta diperiksa.
"Lapor ada dokter hewan dari pemerintah cukup banyak. Kalau itu bisa dilakukan maka kita akan cepat menangani, semua diserbu oleh tim dari para dokter hewan, para penyuluh untuk kemudian mereka datang dan divaksin," jelas Ganjar.
Ganjar menjelaskan, sejauh ini belum ada laporan terkait penyakit antraks pada hewan di Jawa Tengah. Meskipun demikian, pencegahan sejak dini sudah dilakukan dengan memberikan vaksin kepada hewan ternak.
"Alhamdulillah sampai hari ini di Jawa Tengah belum ada laporan, kami cegah sedini mungkin. Kita mengingatkan karena antraks ini bisa menular kepada manusia maka manusia pun hati-hati. Gaya hidupnya pun juga harus dirawat. Maka sekarang akan kita serbu vaksin agar bisa menyeluruh ke ternak kita," kata Ganjar.
Selain itu, Ganjar juga mengingatkan warga bahaya menyembelih hewan sudah mati lalu mengonsumsi.
“Maka kita minta tim penyuluh untuk menyampaikan bahaya seperti itu. Kita juga tidak tahu ya daging-daging yang ada itu pada saat disembelih itu seperti apa," tandasnya.
- Gubernur Ganjar Minta Pengusaha Perbanyak Event Menarik untuk Dorong Ekonomi
- Gubernur Ganjar Nilai Porprov XVI Jadi Ajang Atlet Unjuk Prestasi
- MenPAN-RB Abdullah Azwar Anas Resmi Buka Pornas Korpri XVI di Jateng