Grand Max Dihantam Kereta Di Pelintasan Tanpa Palang Di Ambarawa

Grand Max Type Blind Van Dikendarai Andi (40) Warga Kecamatan Banyubiru, Ambarawa, Mengalami Ringsek Usai Dihantam Kereta Di Pelintasan Tanpa Palang Wilayah Kel. Kupang Kecamatan Ambarawa, Senin (11/03). Erna B Yunus/RMOLJateng
Grand Max Type Blind Van Dikendarai Andi (40) Warga Kecamatan Banyubiru, Ambarawa, Mengalami Ringsek Usai Dihantam Kereta Di Pelintasan Tanpa Palang Wilayah Kel. Kupang Kecamatan Ambarawa, Senin (11/03). Erna B Yunus/RMOLJateng

Daihatsu Grand Max type Blind Van dikendarai Andi (40) warga Kecamatan Banyubiru, Ambarawa, dihantam kereta di pelintasan tanpa di palang wilayah Kelurahan Kupang, Kecamatan Ambarawa, Senin (11/03).


Tidak ada korban jiwa, meski didalam Grand Max terdapat perempuan dan anak-anak masing-masing 10 tahun, 7 tahun dan 1 tahun.

Kerugian yang dialami Grand Max diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah karena kondisi mobil ringsek dibagian samping.

Saat ini kasus ini masih ditangani Polsek Ambarawa, Polres Semarang. Baik pengemudi minibus Daihatsu Grandmax Blindvan mau pun masinis kereta sedang dimintai keterangan Unit (Penegakan Hukum) Gakkum di markas komando SatLantas Pos Ambarawa.

Kapolres Semarang AKBP, Achmad Oka Mahendra, melalui Kasat Lantas AKP Arpan, membenarkan kejadian tersebut.

"Kejadiannya di perlintasan kereta api tanpa palang terjadi, di wilayah Kecamatan Ambarawa. Kereta yang terlibat kecelakaan ini adalah kereta wisata, jurusan stasiun Ambarawa yang hendak menuju ke stasiun Tuntang," ungkap AKP Arpan.

Kejadian ini masuk ke dalam wilayah lingkungan Kupang Sari, Kelurahan Kupang, Kecamatan Ambarawa itu tidak sampai menelan korban jiwa.

Disisi lain Kanit Gakkum, Ipda Handriyani, menjelaskan bahwa kendaraan Grand Max sebelumnya hendak ke arah Pasar Projo dari arah Bugisan.

"Kendaraan berjalan dari arah Bugisan ke arah pasar Projo Ambarawa untuk mengantar dagangan menurut keterangan pengemudi saat melintas di perlintasan tanpa palang kelurahan. Kupang. Pengemudi Grand Max tidak memperhatikan dan tidak mendengar klakson kereta," terangnya.

Ternyata, tak jauh dari pelintasan ada kereta wisata dengan nomer loko D30124 yang segera melintas dari arah stasiun Ambarawa ke arah stasiun Tuntang.

Ipda Handriyani kembali menyampaikan bahwa semua penumpang termasuk ketiga anak korban selamat, meskipun sempat mendapat perawatan di RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo Ambarawa.

Baik pengemudi dan empat orang lainnya selamat. Istri pengemudi mengalami luka ringan, dan ke 3 anak-anak mereka pun juga tidak mengalami luka.

"Kita juga sudah melakukan pendampingan trauma healing kepada ketiga korban dan sudah diperbolehkan pulang oleh pihak RSUD Ambarawa," jelasnya.

Polres Semarang mengimbau agar pengguna jalan mematuhi aturan lalu lintas, serta memperhatikan rambu-rambu dan lingkungan sekitar saat berkendara, terutama saat melintas di perlintasan kereta api tanpa palang. Kesadaran dan ketaatan peraturan setidaknya dapat meminimalisir pelanggaran mau pun jumlah fatalitas kecelakaan di jalan raya.

Masinis kereta wisata, Bahtiar Adi (33), menjelaskan bahwa saat kejadian pihaknya sudah membunyikan klakson kereta dan kecepatan kereta dibawah 20 kilometer per jam.

"Kereta setiap perjalanan selalu membunyikan klakson kereta, apalagi setiap melintas di jalur perlintasan dengan kendaraan lain. Dan karena kereta ini adalah kereta wisata, kami berjalan dengan kecepetan dibawah 20 Km/Jam," ungkap masinis.