GPM Upaya Kendalikan Harga Jelang Lebaran

PJ Gubernur Nana Sudjana bersama Walikota Semarang Heverita G Rahayu usai acara Apel Siaga Pangan Murah di halaman balaikota Semarang Senin (1/4). Umar Dani/RMOLJateng
PJ Gubernur Nana Sudjana bersama Walikota Semarang Heverita G Rahayu usai acara Apel Siaga Pangan Murah di halaman balaikota Semarang Senin (1/4). Umar Dani/RMOLJateng

Gerakan Pangan Murah (GPM) merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok, di tengah meningkatnya konsumsi masyarakat pada Ramadan hingga Idul Fitri nanti. 


Hal ini disampaikan PJ Gubernur Jateng Nana Sudjana pada acara Gerakan Pangan Murah Serentak III Wilayah Jateng di halaman Balaikota Semarang, Senin, (1/4).

Menurut Nana, kegiatan GPM ini juga untuk memastikan bahwa stok pangan cukup dan tersedia dengan harga terjangkau, sehingga tidak memicu inflasi. 

"Dalam pelaksanaan GPM, Pemprov Jateng memberikan intervensi berupa fasilitasi distribusi berupa bantuan transport, bongkar muat, dan packing kepada para produsen/ vendor" kata Nana

Dengan intervensi tersebut, tambah Nana masyarakat dapat membeli barang kebutuhan pokok dengan harga lebih murah daripada pasaran, dan vendor tetap mendapatkan laba.

"Untuk pelaksanaan program GPM, Pemprov Jateng menganggarkan sebesar Rp1 miliar." katanya.

Dia menjelaskan, GPM yang secara massif dilakukan oleh pemerintah provinsi Jawa Tengah bersama sejumlah stake holder membuahkan hasil. 

Sejak awal Januari-1 April 2024, sudah terlaksana kegiatan GPM sebanyak 150 kali, kegiatan itu tersebar di kabupaten/kota di Jateng. 

Dampaknya, sejumlah komoditas pangan mulai menurun. Seperti harga beras yang sebelumnya sempat mencapai Rp 17.000/ kg, saat ini sudah turun di posisi Rp 14.600/ kg. 

Nana menyampaikan, Pemprov Jateng serius mengkoordinir pelaksanaan GPM baik yang diselenggarakan oleh Pemprov Jateng,  pemerintah kabupaten/ kota, Forkopimda, maupun para pelaku usaha di bidang pangan.

“Bagusnya kita ini kompak. Karena   GPM ini  membantu masyarakat, khususnya masyarakat yang ekonomi lemah,” katanya 

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menambahkan kegiatan bazar Ramadan Kota Semarang diikuti sebanyak 60 UMKM yang juga menyediakan tebus murah paket sembako total 33.387 paket. Serta memberikan tebus suka rela berbagai bahan pangan bagi warga terdampak banjir.

“Paket sembako bisa tebus murah tadi ada 33.387, ini untuk masyarakat yang kita dipilih sesuai dengan mereka yang menengah ke bawah, dengan harga Rp 150.000 ditebus hanya Rp 50.000" kata Mbak Ita.

Lebih detail Mbak Ita menjelaskan,semua bahan di Bazaar dijual dengan harga rata-rata ada di bawah harga pasar, misalnya tadi seperti daging, ada selisih sampai Rp 15.000 dan ada minyak goreng juga selisih sampai Rp 3000- Rp 4000,

"Tentunya ini memudahkan atau membantu masyarakat untuk bisa belanja menjelang hari raya idul fitri, kita harapkan ini merupakan salah satu stimulan untuk membantu masyarakat mencukupi kebutuhan lebaran,” kata Mbak Ita.