- Lenggak-Lenggok Emansipasi, Ketika Tari Menjadi Bahasa Perjuangan Perempuan
- Suka Duka Filolog, Naskah Kuno Dianggap Pusaka Dan Jimat Oleh Para Pewarisnya
- Dibuka Bupati, Sukoharjo Gelar Grebeg Syawalan 2025 Di Makam Balakan
Baca Juga
Slawi – Museum dan Cagar Budaya (Indonesian Heritage Agency atau IHA) hari ini mulai menggelar pameran temporer Gigantopithecus Expo 2024 bertajuk Wanara Seba di Trasa Coworking Space (Tracking Space) mulai hari Senin ini (07/10) hingga Minggu (13/10) nanti di Kabupaten Tegal.
Expo ini memamerkan sejumlah koleksi fosil, termasuk fosil fragmen Gigantopithecus atau spesies kera purba raksasa satu-satunya di Indonesia milik Museum Semedo.
Kepala Unit Museum Situs Semedo, Gatut Eko Nurcahyo, mengatakan setiap pengunjung pameran yang hadir akan dibawa masuk ke lorong waktu untuk melihat kehidupan purba pada ribuan hingga jutaan tahun lalu.
"Salah satu yang akan dipamerkan adalah dua fosil fragmen Gigantopithecus ditemukan di Desa Semedo, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal pada tahun 2014 dan 2022 oleh pegiat benda purbakala Dakri asal desa setempat yang juga penemu fosil fragmen manusia purba homo erectus," ujarnya lagi.
Menurut catatan, jumlah pengunjung Museum Semedo mencapai 6.000 (enam ribu) orang setiap bulannya. Hal tersebut menandakan warisan cagar budaya berupa benda-benda purbakala memiliki potensi untuk memajukan sektor pariwisata, industri dan ekonomi kreatif.
Sementara itu, ditemui di ruang kerjanya, Plt Kepala Dinas Dikbud Supriyanti menyampaikan Gigantopithecus Expo 2024 ini merupakan kerja sama pihaknya dengan IHA sekaligus wujud pelaksanaan re-imaginasi warisan budaya yang kolaboratif, terbuka, dan memantik dampak kemajuan kebudayaan yang berkelanjutan.
“Fosil fragmen Gigantopithecus ini satu-satunya yang pernah ditemukan di Asia Tenggara. Dan ini merupakan spesies kera raksasa yang pernah hidup di bumi, dan hanya di Kabupaten Tegal masyarakat bisa melihatnya. Jangan lupa saksikan karena pameran ini gratis,” kata Suspriyanti.
Selain Pameran Temporer Wanara Seba, pada event Gigantopithecus Expo 2024 ini juga akan digelar pekan kebudayaan daerah yang akan menampilkan sejumlah kegiatan seni budaya seperti pementasan wayang dan tari tradisional.
Acara puncaknya pada Minggu (13/10) dimana akan diselenggarakan pagelaran kolosal Pandhita Wanara Agung.
“Nantinya juga akan ada penampilan kebudayaan lainnya, seperti wayang gagrak Tegal, tari sampyong, dan kuntulan,” ungkapnya.
Penyelenggara expo adalah IHA yang merupakan Badan Layanan Umum (BLU) di bawah naungan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia. IHA bertanggungjawab mengelola 18 museum dan galeri serta 34 (tiga puluh empat) situs cagar budaya nasional di Indonesia.
- Dari Demak: 350 Pohon Alpukat Aligator Siap Gebrak Pasar Nasional!
- Lenggak-Lenggok Emansipasi, Ketika Tari Menjadi Bahasa Perjuangan Perempuan
- Cegah Kecelakaan Dan Balap Liar, Jalan Desa Getas Blora Dipasang Pita Kejut