Ratusan umat Gereja Santa Maria Bunda Allah Paroki Plamongan Indah Semarang menyambut penuh sukacita penetapan gereja mereka menjadi paroki administratif. Pengukuhan paroki dipimpin langsung Uskup Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko Pr, dalam Perayaan Ekaristi, Rabu (4/1) petang.
- Badan Kesbangpol Batang 'Rekrut' Ketua RT Jadi Agen Pengawas Orang Asing
- Indeks Pelayanan Prima 4,60, Sukoharjo Masuk 10 Besar Nasional
- Pawai Ta’aruf Disebut Cerminan Toleransi di Salatiga
Baca Juga
Meskipun diguyur hujan deras, ratusan umat antusias dan semangat mengikuti upacara pengukuhan tersebut. Bersama Uskup, hadir pula para kuria Keuskupan Agung Semarang, para Romo paroki terdekat, serta Vikep Kevikepan Semarang Romo FX Sugiyana Pr.
Uskup Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko menyatakan kegembiraan dan kebahagiaannya melihat umat yang menyambut berkah penetapan paroki itu dengan penuh sukacita.
"Penetapan dari gereja wilayah menjadi paroki administratif telah melalui kajian dan pembahasan yang panjang. Mengkaji dan mempelajari semua aspek terkait kesiapan paroki ini, dan puji syukur, semua proses berjalan mulus dan diputuskan untuk ditetapkan menjadi paroki administratif," papar monsinyur Rubi, sapaan akrab uskup.
Uskup mengatakan, selama menjadi paroki administratif, Gereja Santa Maria Bunda Allah Paroki Plamongan Indah diharapkan akan terus bertumbuh dan berkembang terutama dalam mewujudkan tiga aspek tata kelola paroki, yakni tata kelola penggembalaan, tata kelola administratif dan tata kelola harta benda.
"Ketiga tata kelola ini harus sungguh-sungguh dilakukan secara transparan, akuntabel dan kredibel. Sesuatu yang indah didengar, tapi sejatinya sulit dilakukan. Tapi, dengan motto Guyub Rukun Santosa yang menjadi motto pelayanan gereja ini, ketiga tata kelola itu, saya percaya, dapat dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab," ungkap uskup.
Uskup mengaku sangat bangga dengan kekompakan dan keguyuban umat paroki Plamongan Indah. Hal itu, menurutnya menjadi modal dasar untuk semakin bertumbuh dan berkembang dengan banyak perkara.
"Semua harus dilakukan secara bersama-sama. Lungguh bareng, rembugan bareng, mutuske bareng, setelah itu ditandangi bareng. Jangan sampai gontok-gontokan, tidak rukun, tapi semangat melayani. Apa sih yang kita cari? Yesus Kristus, anak domba Allah, Sang Mesias, yang jadi juruselamat kita. Harapan kita pada Yesus sang juruselamat itulah yang menyatukan kita," paparnya.
Romo Vikep Sugiyana Pr saat membacakan surat keputusan penetapan paroki menjelaskan, Uskup KAS memperhatikan surat ketua dewan pastoral St Paulus Sendanggguwo tanggal 27 Mei 2021 tentang permohonan peningkatan status gereja wilayah Yesus Maria Yosef (YMY).
Menimbang, berdasarkan data 18 Oktober 2021, gereja wilayah YMY memiliki 2.290 jiwa dengan 817 kepala keluarga, yang tersebar di 4 wilayah dan 17 lingkungan.
Gereja St Maria Bunda Allah Plamongan Indah memiliki batas wilayah, yakni sebelah timur dengan gereja St Maria Gubug, sebelah barat dengan St Paulus Sendangguwo, sebelah utara dengan St Ignatius Loyola Banjardowo dan Gedangan, serta sebelah selatan dengan St Petrus Sambiroto.
Umat Katolik di gereja wilayah YMY pun sudah tertata dan memiliki dewan pastoral dan dilengkapi pedoman-pedoman sebagai paroki administratif.
Berdasarkan hasil visitasi tim gabungan dewan pastoral paroki dan komitmen pengurus wilayah pada 2 Oktober 2021 serta hasil rapat dewan imam KAS pada 25-26 Juli 2022 di Pusat Pastoral Sanjoyo Muntilan, maka direkomendasikan peningkatan status dari gereja wilayah menjadi paroki administratif.
"Maka dari itu, Uskup Keuskupan Agung Semarang dengan ini memutuskan, menetapkan mendirikan Gereja Santa Maria Bunda Allah yang berlokasi di Blok C19 Nomor 6 Perum Plamongan Indah menjadi paroki administratif," ungkap Romo Sugiyana Pr. SK penetapan dikeluarkan tertanggal 1 Januari 2023.
Pada kesempatan itu, Uskup juga melantik pengurus dewan pastoral paroki periode 2023-2025 serta pengurus wilayah dan lingkungan.
Pastor paroki St Maria Bunda Allah Romo Laurentius Bondan Pujadi Pr menyatakan terima kasih kepada Gereja St Paulus Sendangguwo yang telah "melahirkan" paroki baru.
"Semoga menjadi bayi sehat yang siap belajar, belajar menjalankan tiga tata kelola paroki seperti yang disampaikan Bapa Uskup," ungkap Romo Bondan.
Sebagai penutup, kepada umat paroki, Uskup bertanya apakah mau jadi paroki mandiri? Umat pun kompak berseru: mau!
"Kapan? Tahun depan?" timpal Uskup.
"Kuncinya, kalau umat bersatu dan guyub, serta dapat menjalankan tiga tata kelola paroki dengan baik, maka proses untuk peningkatan status menjadi paroki mandiri akan lebih cepat dan mudah," pungkasnya.
- Kapolres Purbalingga Borong dagangan PKL dan Bagikan 200 Paket Sembako
- Selepas Subuh, Bupati dan Kapolres Batang Beri Kejutan Kodim 0736
- UKSW Salatiga Gelar Donor Darah