Rusia dilanda wabah kecanduan game online. Kecanduan itu dinilai berbahaya bagi kesehatan mental, sehingga mengundang keprihatinan dan intervensi dari pihak gereja setempat.
- Ratu Elizabeth II Tutup Usia
- Ratu Elizabeth II Kirim Ucapan Selamat Atas 73 Tahun Berdirinya Korea Utara
- YouTuber Korea Utara Jin Hui Yang Sempat Diblokir Muncul Kembali Dalam Dua Video Terbaru
Baca Juga
Anggota Gereja Ortodoks Rusia telah meluncurkan 39 inisiatif baru, termasuk layanan doa baru bagi mereka yang memiliki kecanduan terhadap game online.
Inisiatif tersebut diajukan pada akhir tahun 2021 ke Komisi Liturgi Sinode, badan pemerintahan tertinggi Gereja Ortodoks Rusia.
Di antara proposal lainnya yang diajukan adalah layanan doa untuk hal-hal seperti operasi yang sukses, ujian, awal studi untuk orang dewasa, dan bahkan mencari pekerjaan.
RT melaporkan, jika disetujui oleh komisi, kebaktian akan menjadi bagian dari praktik liturgi Gereja Ortodoks Rusia, dan pengunjung gereja akan dapat meminta doa-doa tersebut.
Dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.id, kecanduan game telah diakui secara resmi sebagai gangguan berbahaya di Rusia sejak awal tahun, menyusul keputusan Organisasi Kesehatan Dunia pada 2018 yang kontroversial, yang isinya menyatakan kecanduan video game sebagai kondisi kesehatan mental.
Namun, menurut pedoman WHO, 'kecanduan game' hanya dapat didiagnosis oleh profesional medis yang berkualifikasi, dan gejalanya harus muncul dengan sendirinya selama setahun dan harus berdampak negatif pada keluarga, sekolah, pekerjaan, keterampilan sosial, dan bidang kehidupan lainnya.
- Pemungutan Suara Di Serawak Malaysia Dihentikan Karena Darurat Covid-19
- Indonesia Kecam Serangan Militer Rusia ke Ukraina
- Pelayanan Bagi Wisatawan Islam Di Jeju Akan Ditingkatkan