Gereja MBA Rayakan HUT Pertama, Bersama Bunda Maria Berkarya

Romo Laurentius Bondan Pujadi Pr saat memberkati gambar desain pembangunan gedung Pastoran dan gedung Pastoral Gereja Santa Maria Bunda Allah, Minggu (7/1) malam.
Romo Laurentius Bondan Pujadi Pr saat memberkati gambar desain pembangunan gedung Pastoran dan gedung Pastoral Gereja Santa Maria Bunda Allah, Minggu (7/1) malam.

Lagu Bundaku Maria karya Romo Laurentius Bondan Pujadi Pr mengalun merdu dari Trio Magnificat. Lagu yang dilantunkan Tesha, Maria dan Thalita itu, menjadi pembuka Misa Hari Ulang Tahun (HUT) ke-1 Gereja Santa Maria Bunda Allah (MBA) Paroki Administratif Plamongan Indah Semarang, Minggu (7/1) petang.


Lagu itu mengiringi perarakan miniatur patung Bunda Maria, yang ditandu empat anggota Orang Muda Katolik (OMK) Beato Carlo Acutis. Romo paroki setempat Laurentius Bondan Pujadi Pr, diiringi putra altar, Prodiakon dan petugas liturgi memasuki gedung gereja. 

Setiba di depan altar, Romo membuka selubung Patung Bunda Maria berukuran besar, mendoakan dan memberkati patung tersebut.

Setelah itu, Romo memberkati pula seluruh anggota koor paroki. Pemberkatan dilakukan dengan doa diakhiri memercikan air suci kepada anggota koor. Romo pun memberi nama baru untuk kelompok paduan suara ini, yakni John Paul Choir, merujuk nama Paus Yohanes Paulus II. 

"Anggota koor ini merupakan wakil dari seluruh lingkungan. Semoga mereka menjadi fondasi bagi tim koor lingkungan masing-masing," ungkap Romo. 

Gereja Santa Maria Bunda Allah yang sering disebut sebagai Gereja MBA resmi ditetapkan sebagai paroki administratif pada 4 Januari 2023 oleh Uskup Agung Keuskupan Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko Pr. Sebelumnya, gereja ini berstatus gereja wilayah bagian dari Paroki Santo Paulus Sendangguwo Semarang. 

Romo Bondan menyatakan rasa sukacita tak terhingga atas perayaan ulang tahun pertama gereja tersebut. Umat menyambut perayaan HUT dengan penuh semangat dan riang gembira. 

"Saya mengucapkan terima kasih kepada panitia Natal dan HUT paroki, dewan paroki, pengurus gereja serta ketua lingkungan yang telah menggerakkan seluruh umat untuk berpartisipasi dalam berbagai acara dan lomba yang menjadi rangkaian perayaan HUT. Semua lingkungan yang berjumlah 17 ikut berpartisipasi dan menjadi bukti bahwa kita semua mampu berjalan bersama penuh sukacita untuk menciptakan suasana guyub rukun dan santosa, seperti motto gereja kita," ungkap Romo Bondan. 

Perayaan HUT ke-1 Gereja MBA mengambil tema "Bersama Bunda Maria Berkarya" serta tagline "kata secukupnya, karya sebanyaknya". Setahun berdiri, mulai Januari 2024, gereja MBA memiliki 20 lingkungan. Tiga lingkungan baru hasil pemekaran, yakni Santo Ignatius Loyola, Santa Faustina dan Santo Joseph. Begitu pula dengan wilayah, dari semula 4 menjadi 5 wilayah dengan nama baru, yakni Kapernaum, Bethlehem, Kana, Yerusalem, dan Nazaret - diambil dari nama-nama kota yang pernah disinggahi Bunda Maria. Gereja ini memiliki 2.700 umat yang tersebar di Plamongan Indah, Mranggen dan Pucanggading.

Usai misa, Romo,  didampingi Ketua Panitia Pembangunan Sebastianus Djoko Mulyono, kemudian keluar gereja untuk memberkati papan nama berisi gambar desain pembangunan gedung Pastoran dan gedung Pastoral. Romo juga memerciki tanah yang menjadi lahan pembangunan. Pembangunan gedung yang menjadi syarat untuk menjadi gereja mandiri itu berada di atas tanah seluas 4.944 meter persegi. Desain pembangunan gedung adalah hasil karya Prof LMF Purwanto, guru besar arsitektur Unika Soegijapranata Semarang, yang juga umat gereja MBA.

Ketua Panitia Pembangunan  Sebastianus Djoko Mulyono mengatakan, pembangunan gedung Pastoran dan gedung Pastoral membutuhkan biaya sekitar Rp14 miliar. "Karena itu, kami mengetuk dan mengajak seluruh umat ikut berpartisipasi menyumbang dana untuk terwujudnya pembangunan ini," ujar Djoko.

Djoko mengatakan, gedung Pastoran dan gedung Pastoral akan dilengkapi sejumlah fasilitas, mulai dari ruangan sekretariat, perpustakaan, kapel, hingga aula. Aula akan dibangun seluas 350 meter persegi yang dapat menampung 300-400 umat. Selain untuk kegiatan internal, aula itu nantinya bisa digunakan umat untuk menggelar acara pernikahan, dll.

Romo Bondan menambahkan, untuk dapat dibangun, Keuskupan Agung Semarang mensyaratkan gereja harus memiliki 60 persen dana. "Maka, dengan dukungan semua umat dan kerja keras panitia serta tuntunan Bunda Maria, semoga pada 2025 mendatang, kita dapat melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung," ujar Romo. 

Setelah itu, seluruh umat berkumpul di halaman gereja untuk mengikuti acara Omah Guyub. Acara yang dikemas santai dan penuh keakraban ini diisi dengan potluck (membawa makanan dan minuman dari lingkungan masing-masing, dikumpulkan dan dinikmati bersama). 

Dipandu trio MC Ari Ipin, Sisca dan Yanti, acara Omah Guyub betul-betul berlangsung dengan guyub dan meriah. Sejumlah lingkungan menampilkan pentas seni, mulai dari bernyanyi hingga tarian moderen. Pada acara itu juga dibagikan piala, piagam serta uang pembinaan kepada para juara lomba senam, lomba pohon natal dan lomba video Santo Santa Pelindung Lingkungan. 

Juara Lomba Senam, yakni Lingkungan Fabianus (juara 1), Alexander (juara 2) dan Fransiskus Asisi (juara 3). Untuk juara harapan 1 Bonaventura, Dominikus PG (juara harapan 2) dan Antonius (juara harapan 3).

Untuk Lomba pohon natal berbahan baku daur ulang tampil sebagai juara 1 Lingkungan Santo Alexander, diikuti Lingkungan Santa Elisabeth (juara 2) dan juara 3 Lingkungan Santo Fabianus. Juara Harapan 1 Lingkungan Santo Bonaventura, juara Harapan 2 Lingkungan Santo Gregorius Agung, dan juara Harapan 3 Lingkungan Santo Christophorus. 

Sedangkan Lomba Video Santo Santa Pelindung, untuk Juara 1 Benediktus, juara 2 Alexander, dan juara 3 Christophorus. Diikuti juara Harapan 1 Dominikus Mranggen, juara Harapan 2 Dionisius, dan juara Harapan 3 Fabianus. Tampil sebagai juara Favorit Alexander. 

Acara juga kian meriah dengan penampilan Grup Keroncong Sakunine dengan vokalis Alin, Retno dan Thalita yang membawakan lagu lagu nostalgia dan campursari. Tak ketinggalan pula OMK yang membawakan sejumlah lagu dengan iringan musik akustik. Romo dan umat pun larut dalam sukacita, saat kembang api warni warni dilesatkan ke udara, yang sekaligus menjadi penutup seluruh rangkaian perayaan HUT perdana tersebut.