Gerakan Pangan Murah di Batang Sejam Langsung Ludes

Ribuan warga Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, bazaar dari Gerakan Pangan Murah langsung ludes kurang dari sejam. Selain di Kecamatan Bandar, Gerakan Pangan Murah juga berlangsung di Jalan Veteran.


Bazaar pangan murah di Jalan Veteran juga diminati warga. Dalam tempo tiga jam, bazar murah yang menjual mayoritas sembako juga ludes.

"Ini upaya kita menjaga kondisi inflasi. Gerakan pangan murah ini dilakukan secara nasional dan serentak yang di canangkan oleh Badan pangan nasional (Bapanas)," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno, Senin (26/6).

Ia menyatakan, untuk menjaga stabilitas dan pemerataan, Pemprov Jateng dan Pemkab Batang juga melakukan subsidi transportasi. 

Sumarno menyebutkan, nilai inflasi di Jawa Tengah angka 4 persen bahkan secara nasional nilainya sama artinya sangat terkendali sekali. 

Ia menyebut, di luar negeri ada yang di atas 10 persen bahkan ada yang 100 persen nilai inflasinya. 

"Kita harus tetap bersyukur dengan kondisi Indonesia yang lebih aman. Karena negara kita juga penghasil pangan di negara lain banyak terjadi inflasi karena bukan negara penghasil pangan," jelasnya. 

Adapun yang sering terjadi inflasi itu pada produk pangan kedelai karena impor. Begitu juga dengan daging masih banyak impor.

"Yang menjadi pekerjaan rumah kita di masalah beras yang sebenarnya di Jateng itu surplus, tapi karena beras kita itu kualitas bagus sehingga banyak yang diambil dan lari ke Jakarta," jelasnya. 

Dalam kegiatan itu juga ada sosialisasi QRIS dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal. Tiap warga menggunakan QRIS bisa membeli minyak murah harga Rp5.000 dengan kuota terbatas.

Pimpinan Wilayah Perum BULOG Jateng Akhmad Kholisun menyebutkan, stok pangan sangat mencukupi karena stok pangan saat ini 30 ribu ton.

"Jateng itu surplus, tidak hanya diserap daerah Jateng, tapi juga wilayah lain. Itu yang menyebabkan fluktuasi harga beras di Jateng," jelasnya.

Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki berharap ada pengendalian inflasi. Apalagi seluruh pangan dengan harga jual murah.

Ia menyebut, jelang Idul Adha harga kebutuhan pokok pangan masyarakat relatif stabil. Stok pangan juga mencukupi.

Dalam gerakan pangan murah Beras Medium SPHP dijual dengan harga Rp43.000,00 per 5 kg, Beras Medium Gapoktan dijual dengan harga Rp50.000,00 per 5 kg, telur dijual dengan harga Rp27.000,00 per kg.

Lalu, Minyak Goreng Kita dijual dengan harga Rp13.500,00 per liter, cabai merah dijual dengan harga Rp17.000,00 per kg, gula dijual dengan harga Rp13.500,00 per kg, dan bawang merah dijual dengan harga Rp25.000,00 per kg.