Tumbuhkan gerakan hemat air mengantisipasi ancaman dampak El Nino yang diperkirakan berlangsung hingga akhir tahun ini. Perubahan gaya hidup menjadi lebih ramah lingkungan harus mewarnai keseharian masyarakat.
- Permainan Goalball Tidak Hanya untuk Penyandang Disabilitas
- Ridwan Kamil Melepas Ikhlas Kepergian Sang Putra
- Setelah Vakum Karena Pandemi, Sido Muncul Kembali Gelar Operasi Bibir Sumbing Gratis
Baca Juga
"Menghadapi ancaman dampak El Nino harus disikapi dengan perubahan dalam keseharian yang harus lebih peduli terhadap lingkungan sekitar kita. Ancaman kekeringan misalnya, harus diantisipasi dengan gerakan hemat air," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Jum'at (11/8).
Seusai menghadap Presiden di Istana Negara, Kamis (10/8), Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meminta masyarakat perkotaan untuk tidak boros dalam memakai air.
Pasalnya, El Nino yang terjadi saat ini diperkirakan masih berlangsung hingga November mendatang yang akan memicu kekeringan.
Merujuk pada catatan UNESCO, rata-rata hak manusia atas air yaitu sebesar 60 liter per orang per hari. Selain UNESCO, Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum juga membagi standar kebutuhan air bersih berdasarkan lokasi wilayah.
Pembagian standar kebutuhan air bersih tersebut adalah perdesaan dengan kebutuhan air bersih 60 liter per kapita per hari, kota kecil dengan kebutuhan air bersih 90 liter per kapita per hari, kota sedang dengan kebutuhan air bersih 110 liter per kapita per hari, kota besar dengan kebutuhan air bersih 130 liter per kapita per hari, dan kota metropolitan dengan kebutuhan air bersih 150 liter per kapita per hari.
Menurut Lestari, berdasarkan kondisi tersebut masyarakat di perkotaan sangat diharapkan untuk beradaptasi dengan potensi ancaman kekeringan.
Rerie, sapaan akrab Lestari sangat berharap langkah-langkah bijaksana dalam memanfaatkan air harus menjadi kebiasaan dalam keseharian.
Tidak membiarkan kran air terbuka tanpa dimanfaatkan, tidak mengabaikan pipa bocor dan mandi berlama-lama, ujar Rerie, yang legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu, merupakan bagian kepedulian dalam rangka penghematan.
Di sisi lain, tambah Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, gerakan penghijauan di kawasan-kawasan yang kritis juga harus terus digalakkan, agar serapan air ke bumi dan upaya melestarikan lingkungan bisa terus ditingkatkan.
Rerie mengajak semua pihak di tingkat pusat dan daerah untuk bekerjasama dengan baik dengan sejumlah langkah yang terukur dalam upaya mengantisipasi dampak El Nino terhadap lingkungan sekitar kita.
Di tengah ancaman dampak perubahan iklim dewasa ini, Rerie berpendapat, berbagai upaya untuk melestarikan lingkungan hidup harus menjadi bagian dari proses pembangunan di negeri ini.
- Wali Kota Semarang Ajak Masyarakat Jaga Silaturrahmi pada Momentum Idul Fitri
- Ganjar Kontak PT Pelni, Minta Kapal Jemput Wisawatan Terjebak diKarimunjawa
- FKSPN Gelar Mimbar Bebas "Buruh Jateng Panggil Penguasa"