Gerak Cepat Polri Tangani Teror Mendapat Apresiasi Tokoh Mathlaul Anwar

Pasca bom Surabaya, Densus 88 anti teror bergerak cepat melakukan penangkapan terduga teroris di sejumlah daerah.


Hasilnya, sebanyak 74 terduga teroris diamankan Densus 88, baik hidup atau mati.

Keberhasilan Polri menutup ruang gerak teroris mendapat apresiasai masyarakat, salah satunya tokoh asal Banten KH Babay Sujawandi.

Menurutnya, langkah cepat Polri membuktikan Korps Bhayangkara bekerja taktis profesioal dan tidak serampangan. Polri sudah tahu kekuatan sel-sel terorisme di Indonesia.

"Pak Kapolri ini luar biasa, beliau perintahkan anggotanya untuk menghentikan aksi teror berlanjut. Caranya, tangkap jaringannya," kata Babay, dalam keterang tertulisnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (29/5).

Data Divisi Humas Polri, selama kurun waktu tujuh hari pada 14 hingga 20 Mei, penindakan terduga teroris terbanyak dilakukan Polri di Surabaya dengan menangkap 31 orang dan empat diantaranya tewas.

Adapun terbanyak kedua di Banten dan DKI Jakarta dengan 16 orang tertangkap dua di antaranya tewas. Sedangkan sisianya yakni di Riau sembilan orang dan empat diantaranya tewas, Jawa Barat (Jabar) delapan orang yang empat di antaranya tewas, Sumatera Utara (Sumut) enam orang, dan Sumatera Selatan (Sumsel) empat orang.

Menurut Babay tidaklah mudah mengungkal jaringan mereka. Karenanya, langkah cepat Polri patut dapat apresiasi.

"Saya kira itu prestasi tersendiri bagi Kapolri dan jajarannya. Dan lambat laun, kondisi terkendali dan masyarakat kembali merasa aman," pungkasnya.