Genjot Vaksinasi, DKK Semarang Ndodog Lawang Warga

Dinas Kesehatan Kota Semarang melakukan percepatan vaksinasi dengan Ndodog Lawang warga untuk dilakukan vaksinasi. Ini adalah satu satu program vaksinasi jemput bola ke tingkat yang paling bawah.


Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan telah melakukan evaluasi kegiatan vaksinasi baik di Puskesmas, sentra vaksinasi maupun di Rumah Sakit. Namun menurutnya ada beberapa tempat yang belum mencakup secara keseluruhan.

Misalnya saja saat dibuka vaksinasi di Tentrem Mall dari pagi hingga siang, masih ada cakupan yang belum selesai. Terkait hal inilah, Dinas Kesehatan mengubah strategi dengan Ndodog Lawang atau kembali mengaktifkan kegiatan jemput bola. 

"Kami ubah Ndodog Lawang, terutama kecamatan yang masih rendah," kata Hakam kepada RMOLJateng, Selasa (5/10).

Hakam menyebut ada lima Kecamatan yang cakupam vaksinasinya masih rendah dan perlu dipercepat dengan cara jemput bola. Lima Kecamatan itu adalah Gayamsari 57,80 persen, Genuk 59,29 persen, Mijen 59,58 persen, Tugu 59,64 persen, dan Semarang Utara 60,71 persen. 

Selama dua minggu ini, DKK Semarang telah menyiapkan strategi Ndodog Lawang untuk percepatan vaksinasi di Kecamatan Genuk. Ada dua puskesmas yakni Puskesmas Genuk dan Bangetayu yang bakal Ndodog Lawang ke warga di wilayah Genuk. 

"Kami lakukan di RW atau RT, dikumpulkan teman-teman camat, lurah, RT, RW.  Babinsa dan  Babinkamtibmas juga sangat potensial membantu mengumpulkan sasaran," paparnya.

Selain itu, lanjut Hakam, pihaknya juga mempelajari budaya masyarakat setempat. Misalnya wilayah Genuksari didominasi pekerja, maka nantinya pihak Puskesmas tidak hanya membuka vaksinasi pada pagi hari saja, melainkan juga sore hari agar warga yang bekerja bisa mengikuti vaksinasi. 

"Sudah saya sampaikan di grup teman-temab lurah dan camat untuk kolaborasi dengan teman-tenab puskesmas. Harapannya, kalau vaksinasi di lingkup terbawah, lansia, pralansia, maupun kelompok rentan bisa ikut gabung," tandasnya.