Gelar Senam Sehat Massal, Cara Pemandu Karaoke Tegalrejo Semarang Meriahkan Hari AIDS Sedunia

Dengung peringatan Hari AIDS sedunia masih terasa hangat di kawasan komplek karaoke Tegalrejo, Jatijajar, Bergas, Kabupaten Semarang, Jumat (3/12).


Hal ini terlihat ketika puluhan pemandu karaoke (PK) di tempat hiburan malam itu antusias mengikuti senam sehat secara massal. 

Kenakan busana keseharian, para PK ini ingin terlibat langsung memperingati hari AIDS sedunia sekaligus kampanye anti narkoba di wilayah tempat kerja mereka.

"Peringatan Hari AIDS memang jatuh tiap tanggal 1 Desember, tapi kami ramai-ramai peringati hari ini sekaligus mengkampanyekan penolakan terhadap narkoba di kawasan Bergas, Kabupaten Semarang," kata seorang PK mengaku memiliki nama panggilan, Tiara (28).

Bersemangat melakukan gerakan senam yang diperagakan instruktur, Tiara dan puluhan mengaku juga mendapatkan edukasi terkait AIDS serta bahaya mematikan ditimbulkan oleh narkoba.

Benar saja. Kegiatan dibalut sosialisasi bahaya narkoba yang seberkan Ketua BANN DPK Kecamatan Bergas Mujib.

"HIV AIDS merupakan bahaya yang harus terus diwaspadai, tak terkecuali narkoba. Karena selain AIDS belum ada obatnya, mereka yang rentan terhadap penularan HIV AIDS dan penyalahgunaan narkoba betul-betul menjadi perhatian serius agar tidak terpapar," ungkap Mujib.

Melalui peringatan hari AIDS sedunia dan kampanye anti narkoba ini, ia berharap masyarakat bisa melakukan pencegahan sejak dini penyebaran penyakit HIV AIDS dan penyalahgunaan narkoba.

Mujib menyebutkan, kegiatan senam bersama bertujuan mengingatkan bahaya akan HIV AIDS dan penyalahgunaan narkoba.  Ia pun  mengajak keluarga Indonesia umumnya, dan generasi muda khususnya tidak memakai narkoba dan terinveksi HIVAIDS.

Dalam kesempatan itu, Majib menjabarkan bagaimana peningkatan infeksi HIV di tubuh seseorang yang terjangkit.

Termasuk berbagai perilaku berisiko penularan seseorang bisa mengetahui siapa saja yang memiliki kerawanan tinggi tertular HIV AIDS.

Terdapat beberapa tingkatan atau stadium, infeksi HIV di tubuh seseorang yang terjangkit dimulai masa 0-6 bulan awal infeksi keberadaan virus tidak terdekteksi. 

"Namun virus sudah mampu berkembang biak," paparnya.

Setelah seseorang divonis terinfeksi HIV, atau pada kisaran 5-10 tahun berada pada fase HIV penderita membutuhkan dukungan psikologis agar tidak memiliki niat untuk menularkan penyakit tersebut. Selain tentunya membutuhkan pengobatan medis.