Pandemi Covid 19 telah merubah tren pasar wisatawan. Yang semula wisatawan datang berombongan dalam jumlah besar, saat ini wisatawan datang dalam kelompok kecil. Jika dulunya lebih menyukai aktifitas mass tourism, namun saat ini cenderung memilih special interest tourism.
- Target Pendapatan Perubahan APBD 2023 Naik Jadi Rp2,2 Triliun
- Pajak Bumi dan Bangunan Alami Kenaikan Hingga 20 Persen
- Bapenda Kota Semarang Sebut Piutang PBB Capai Rp676 Miliar
Baca Juga
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Indriyasari, di depan 45 Peserta Pelatihan Pemandu Wisata Outbound di Golden City Hotel Kotalama, Kamis (16/9).
Lebih lanjut, Iin sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan ini memang untuk merespon tren perubahan pasar wisatawan, sehingga target Pemerintah Kota Semarang pun berubah.
“Saat ini lebih menekankan pada kualitas dari pada kuantitas wisatawan yaitu bukan seberapa banyak wisatawan yang datang karena memang masih ada pembatasan- pembatasan, namun seberapa banyak wisatawan membelanjakan uangnya di Destinasi Pariwisata Kota Semarang sehingga pendapatan masyarakat yang juga akan berimbas pada Pendapatan Asli Daerah tetap tinggi,” jelas Iin.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman mengapresiasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang yang selalu membina dan meningkatkan kualitas SDM Pariwisata di Kota Semarang. Pilus, sapaan akrabnya, sangat mendukung kebijakan-kebijakan yang pro rakyat kecil seperti halnya pelatihan pemandu wisata outbouund dimana pesertanya sebagian besar adalah masyarakat dari desa wisata dan rintisan wisata.
“Upaya merintis dan membina masyarakat pedesaan secara fokus, terarah dan berkelanjutan akan mendorong pertumbuhan – pertumbuhan ekonomi baru di masyarakat sehingga akan mempercepat kebangkitan perekonomian Kota Semarang,” ungkap Pilus.
Pelatihan Pemandu Wisata Outbound berlangsung pada tanggal 14 – 17 September 2021 di dua lokasi. Untuk sesi kelas di Golden City Hotel sedangkan sesi praktek di Ekowisata Hutan Tinjomoyo.
Sedangkan untuk narasumber berasal dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) DPC Kota Semarang dan Asosiasi Experiental Learning Indonesia (AELI) DPD Jawa Tengah yang merupakan praktisi sekaligus narasumber yang telah memegang sertifikasi dibidang Kepemanduan Wisata Outbound.
Kepala Bidang Industri Pariwisata, Samsul Bahri Siregar menjelaskan bahwa tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kompetensi Peserta pelatihan agar dapat memenuhi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKN) Bidang Kepemanduan Outbound/Fasilitator Experiential Learning.
“Materi inti antara lain Dasar dan Etika Kepemanduan, Penyelenggaraan Kegiatan Wisata Outbound pada masa Penanganan Pandemi Covid-19, Merencanakan Program Kegiatan Rekreasi dan Pembelajaran, Melaksanakan Pemanduan Kegiatan Rekreasi dan Pembelajaran, Memandu kegiatan Tali Rendah dan Tali Tinggi, Menangani Resiko dalam kegiatan, dan Praktek Lapangan,” paparnya.
- Target Pendapatan Perubahan APBD 2023 Naik Jadi Rp2,2 Triliun
- Pajak Bumi dan Bangunan Alami Kenaikan Hingga 20 Persen
- Bapenda Kota Semarang Sebut Piutang PBB Capai Rp676 Miliar