Gelar Inovasi Harmoni Nusantara UKSW, Rektor Intiyas : Tantangan PT 'Bersuara' dan Berkolaborasi di Daerah Terluar

Rektor Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., membuka Gelar Inovasi Harmoni Nusantara (GIHN) 2024 di Kampus UKSW, Selasa (25/6). Erna Yunus B/RMOLJateng
Rektor Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., membuka Gelar Inovasi Harmoni Nusantara (GIHN) 2024 di Kampus UKSW, Selasa (25/6). Erna Yunus B/RMOLJateng

Tantangan Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia saat ini adalah mampukah bersuara serta berkolaborasi mengangkat potensi daerah terluar oleh anak bangsa.


Hal ini disampaikan Rektor Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., saat membuka Gelar Inovasi Harmoni Nusantara (GIHN) 2024 di Kampus UKSW, Selasa (25/6).

Sebelumnya, kegiatan GIHN mengusung tema "Menumbuhkembangkan Kepemimpinan yang Kreatif, Inovatif, dan Berdaya Dampak" ini juga dihadiri Menteri di Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara daring diantaranya Sandiaga Salahuddin Uno atau lebih dikenal dengan nama Sandiaga Uno, selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Disampaikan Rektor UKSW Prof. Dr. Intiyas, saat ini sudah terjadi transformasi pembelajaran.

"Kami dari UKSW sudah mengusung kurikulum talenta dan membuka ruang inovasi untuk gantinya skripsi. Dan dalam kesempatan ini kami ingin mengajak kampus-kampus lain untuk juga berkolaborasi dengan kami bersuara serta berkolaborasi mengangkat potensi daerah terluar oleh anak bangsa. Jadi, beranikah mengambil area khusus di medan terluar untuk Indonesia," ungkap Intiyas.

UKSW sendiri, memiliki sumber dana sebesar Rp 5 miliar yang disiapkan dab digunakan untuk modal riset inovasi.

Sebagai Rektor wanita pertama, Intiyas mengajak para Rektor dari seluruh PT di Indonesia untuk bersuara secara nasional dan internasional.

Bahwa pembelajaran harus berdaya, berdampak harus terintegrasi antar sesungguhnya.

"Beranikah kita melakukan Project dengan menghidupkan live laboratorium di desa-desa terutama di daerah terluar, di daerah kepulauan. Dan UKSW sudah melakukannya. Beranikah kita berani sebagai institusi sebagai kampus-kampus swasta untuk berkola secara mandiri memiliki sumber pendapatan lain dari inovasi," tandasnya.

Sementara, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kewirausahaan Prof. Dr. Eko Sediyono M.Kom menambahkan, para pimpinan perguruan tinggi mitra UKSW menjadi pendukung bagi terselenggaranya acara GIHN.

"Ada 10 PT yang hadir saat ini bersama-sama UKSW menggelar karya-karya di ajang GIHN. d

Dan yang paling jauh dari Papua, NTT, Bandung, Semarang bahkan Pati, Cepu luar biasa. Terima kasih atas kehadiran Bapak Ibu sekalian juga Semarang, Ungaran, Solo luar biasa sekali," ungkap Eko dalam sambutannya.

Ia menerangkan, terselenggaranya acara ini akan menghadirkan para pembicara inovator yang sudah hadir hari ini juga para juri lomba inovasi untuk menggelar hasil-hasil karya riset dan inovasi dosen serta mahasiswa.

Gelaran yang kedua ini diakui dia, UKSW memperluas lagi dengan harapan perguruan tinggi seluruh Indonesia bisa tampil bersama-sama menggelar karya-karya inovasi.

Di ajang GIHN ini juga, UKSW menampilkan semua program studi melalui 99 STAN yang tampil.

Sebagai informasi GIHN berlangsung tiga hari. Dan di hari pertama, akan diisi dengan pameran inovasi dan festival Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari UKSW dan sejumlah universitas di Jawa Tengah.