Gegara Sarpras Belum Memadai, Nasib Siswa SMPN 16 Semarang Terkatung-katung

Gerbang bangunan baru SMPN 16 Semarang, Ngaliyan sudah jadi tetapi relokasi sekolah terdampak tol Semarang-Batang itu belum dapat dilakukan tahun 2024 ini. Dicky Aditya/RMOLJateng
Gerbang bangunan baru SMPN 16 Semarang, Ngaliyan sudah jadi tetapi relokasi sekolah terdampak tol Semarang-Batang itu belum dapat dilakukan tahun 2024 ini. Dicky Aditya/RMOLJateng

Siswa SMPN 16 Semarang terpaksa belajar di gedung lama. Meski sudah memiliki gedung baru, namun nasib mereka masih terkatung-katung, lantaran terkendala sarana dan prasarana (Sarpras) yang belum memadai.


Hal ini diakui Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bambang Pramusinto yang menjelaskan, sarpras penunjang serta fasilitas pendidikan di lokasi baru belum lengkap. 

Salah satunya jembatan penyeberangan, sejauh ini belum dibuat padahal penting sekali karena lokasi sekolah berada di pinggir jalan tol. 

"Kita masih melengkapi sarpras di lokasi sekolah baru. Jembatan penyeberangan (JPO) belum ada, itu kan aspek keamanan terpenting, kita usahakan tahun ini selesai," kata Bambang, Kamis (30/5). 

Akibat mundurnya relokasi sekolah itu, siswa peserta didik SMPN 16 Semarang pun tahun ajaran baru ini harus melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di bangunan lama. 

Namun begitu, Bambang memastikan awal tahun depan nanti seluruhnya telah terpenuhi dan dapat digunakan mendukung pembelajaran bagi siswa. 

"Sekalian biar semuanya siap tidak usah buru-buru pindah. Kita menginginkan persiapan relokasi SMPN 16 Semarang prosesnya tidak ada permasalahan apapun, sehingga siswa dapat melaksanakan KBM nyaman di tempat baru," ucap Bambang. 

Diketahui, Dinas Pendidikan Kota Semarang terpaksa memindahkan SMPN 16 Semarang akibat terkena prooyek pembangunan Tol Semarang-Batang.