Gedebog dalam bahasa Jawa artinya pelepah pisang. Semua orang akan terkejut begitu mendengar debog diolah menjadi produk kuliner. Ada produk olahan diberi nama G'debox Chips buatan seorang pengusaha industri kreatif (IKM) asal Desa Kalitengah, Demak.
- Wahidin, Pengusaha Kolang-Kaling Banjarnegara Di Tengah Kelangkaan Bahan Baku
- Sambut Festival Megengan, Koreografer Laelatul Qadriyah Bertamu Di NGOPI Dinparta Demak
- Sekda Demak Merawat Komunitas Bonsai Tumbuh Subur Di Demak
Baca Juga
Pembuatnya adalah Shofiatun, sang pemilik Hafi Snack, wirausaha asal Desa Kalitengah, Mranggen. Produk unik buatannya kini telah berhasil dijual sampai beberapa daerah di luar kota serta luar provinsi lintas pulau.
Inisiatifnya membuat produk berbahan pelepah pisang ini berawal ingin mencoba mengolah limbah tak terpakai dan banyaknya pohon-pohon pisang di dekat rumahnya menjadi suatu makanan bercita rasa lezat dan berbeda, unik lain daripada yang lain. Terlebih, Shofiatun pun tahu khasiat kandungan pelepah pisang kaya akan gizi.
Cerita dari sang pemilik usaha, Shofiatun, sebelum bereksperimen dengan penemuan olahan jarang ada di masyarakat ini bahwa awalnya ia sudah berkecimpung menekuni bisnis di bidang kuliner. Sehingga, pengalaman menciptakan olahan-olahan seperti kue-kue dan keripik, dijadikan keyakinan dapat membuat kuliner berbeda.
"Saya 'kan ikut LPKK Kawaichi Kuripan bikin-bikin kue terus lihat-lihat YouTube. Terus ada konten keripik debog. Akhirnya beranikan diri coba-coba, 'kan karena sudah bergelut di bidang makanan. Kok aneh ya ada keripik debog. 'Kan di tempatku banyak sekali pohon-pohon pisang. Terus saya coba, teman-teman yang coba kok bilang enak," ucap Shofiatun, Kamis (24/10).
Setelah eksperimennya menciptakan kuliner baru dari gedebog, Shofiatun, kemudian, mencari pembeli karena produk buatannya cukup asing dan jarang di pasarkan. Meski mengaku sempat kesulitan, tetapi ternyata dari iklan online, produk 'G'debox Chips', berhasil diminati pembeli dan mendapatkan pemesan termasuk dari luar pulau.
"Terus dijual online. Akhirnya dapat fasilitas perizinan juga dan sertifikasi halal dari Pemkab Demak. Jualnya online dan dititipkan di pusat oleh-oleh. 'Kan ada komunitas di Semarang. Aku 'kan ikut di sana disebarkan di hotel dan di tempat-tempat makan restoran, terus di tempat rekreasi," demikian perjalanan usaha Shofiatun.
Atas minat beli cukup besar itu, Shofiatun semakin meningkatkan produksinya lebih banyak. Pesanan pun datang dari berbagai daerah luar kota dan juga melayani pemesanan antar provinsi lintas pulau sampai ke Sumatera.
Berbagai kendala dihadapi bisnis digeluti Shofiatun demi terus berkembang sampai sekarang. Menurut Shofiatun, agar pemasaran semakin berhasil, dirinya terus akan belajar promosi dan memanfaatkan media sosial untuk berjualan.
"Kalau keripik debog 'kan masih asing. Oh, malah mereka itu penasaran, 'kan aku promosi di media sosial. Keripik debog itu rasanya kayak apa?. Terus ternyata pada datang ke sini banyak juga yang ngajak COD. Sampai Kudus terus ke beberapa daerah lain kan mereka lihat dari sosial media. Katanya juga unik. Ya akhirnya dijadikan oleh-oleh. Kirimnya sudah sampai ke luar Jawa, pernah dapat pesanan dikirim ke Sumatera," terang Shofiatun melanjutkan ceritanya.
G'debox Chips, Shofiatun menjelaskan, tak semudah membuat keripik biasa, cukup rumit. Untuk membuat, pelepah pisang mesti diolah, melalui proses-proses dimulai memotong-motong bahan baku jadi kecil-kecil dan tipis-tipis.
Setelah bahan-bahan siap, proses berikutnya mulai memasuki produksi di dapur diolah dengan campuran bumbu-bumbu menjadikan cita rasa crispy dominan terasa. Namun, proses pembuatan tak jauh berbeda dengan produksi keripik lain-lainnya.
"Prosesnya lebih sulit ini, soalnya yang dibutuhkan cuma pelepah aja. Itu 'kan pohon pisang dikupas, terus diambil serat-seratnya, diiris tipis-tipis jadi 'kan banyak yang dibuang. Terus direndam dengan air garam dan digoreng. Kalau pisang dikupas diiris-iris langsung dimasak kan bisa. Ini kan debog, harus dibuang dulu cuma yang segar-segar dan kelihatan muda yang bisa digunakan," tambahnya.
"Yang ditonjolkan 'kan crispy seperti keripik-keripik pisang biasa atau singkong. Kita sediakan beberapa pilihan rasa sesuai selera pembeli. Kalau produksinya sama saja dengan membuat kripik, bahan dasar pelepah pisang dipersiapkan dulu untuk dibuat olahan," jelas pemilik Hafi Snack ini.
Semuanya itu dikerjakan Shofiatun seorang diri karena tak memiliki karyawan. Namun, terkadang dirinya dibantu tetangga-tetangga terutama dalam menyiapkan bahan-bahan baku. Bahan utama pelepah pisang didapatkan dari tanaman pisang di dekat rumahnya, jadi tak ada kesulitan mencari bahan produksi.
- Dari Demak: 350 Pohon Alpukat Aligator Siap Gebrak Pasar Nasional!
- Lenggak-Lenggok Emansipasi, Ketika Tari Menjadi Bahasa Perjuangan Perempuan
- Cegah Kecelakaan Dan Balap Liar, Jalan Desa Getas Blora Dipasang Pita Kejut