'Gebyur Dawet' Desa Kunir Diharapkan Tarik Wisatawan

Gelaran Apitan di Desa Kunir, Dempet, Demak. Nungki/RMOLJateng
Gelaran Apitan di Desa Kunir, Dempet, Demak. Nungki/RMOLJateng

'Gebyur Dawet' digelar Desa Kunir, Kabupaten Demak, Selasa (4/6). Giat uri-uri budaya ini dilaksanakan tak hanya sebagai bentuk pelestarian kepada generasi muda, tapi juga diharapkan bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

'Gebyur Dawet' sendiri tak lain merupakan bagian dari sedekah bumi (apitan) yang digelar sebagai bentuk rasa syukur akan suburnya tanah di desa tersebut yang dikenal dengan tanaman bawang tersebut.

"Apitan di desa Kunir ini bisa sebagai sala satu agenda wisata. Karena selain kemasanan yang menarik mulai dari arak - arakan gunungan berisi hasil bumi, sebelumnya ada lomba-lomba, lalu ada Gebyur Dawet dan juga ada wayangan. Ini perlu dilestarikan," ucap Bupati Demak, Eisti'anah usai acara.

Kepala Desa Kunir, Muhammad Romli, menyampaikan harapan agar gelaran apitan ini bisa menyedot perhatian dari sektor pariwisata. Di mana pihaknya meminta suport penuh dari Pemda agar mimpi desa Kunir menjadi daerah wisata terwujud.

"Selain itu di Kunir ini ada potensi bawang merah yang luar biasa yang diakui. Di mana ada prosesnya. Sehingga kami bisa menawarkan ke wisatawan bagaimana menanam bawang merah, mengolanya. Serta di sini banyak gudang bawang merah yang dapat menyerap tenaga kerja sangat banyak," tuturnya.

Sementara untuk "Gebyur Dawet" sendiri Kepala Dusun Kunir, Sakdun, menyampaikan bahwa itu adalah tradisi tua bahkan sudah dilakukan saat penjajahan Jepang. 

"Gebyur Dawet ini sudah ada sejak dulu, sejak jaman Jepang masuk, dan ini saya hidupkan kembali di abad ini dengan harapan terbebas dari hama," ucapnya.

Ia menjelaskan bahwa dalam Gebyur Dawet tadi disajikan visualisasi "lupu" (sebutan untuk alat membajak sawah-red) yang dibawa oleh perangkat  kemudian di guyur menggunakan minuman dawet.

"Lupu itu alat bajak dulu pake kerbau sekarang pake traktor tapi divisualisasikan tadi manual oleh manusia. Lalu kenapa di gebyur biar adem. Begitu pula pak Kades yang memimpin adem sejaktera. Bumi kita yang sudah tua ini juga adem," pungkasnya.