Sebanyak 5 ribu petani Sragen digelontor bantuan pupuk dari pemerintah pusat disambut antusias menyerbu penjualan pupuk dengan diskon sebesar 40 persen dari Pupuk Indonesia, Rabu (24/1).
- Bupati Purbalingga Apresiasi Kicau Mania Piala Danyonif 406/CK
- Dirlantas Polda Jateng: Arus Pemudik Signifikan, Terapkan One Way Mulai Brebes Sampai Kalikangkung
- Bupati Grobogan : Capaian Baznas Masih Jauh dari Target Dicanangkan
Baca Juga
Kondisi ini tidak lepas dari isu sulitnya mendapatkan pupuk bagi para petani. Padahal Sragen menjadi penyangga pangan dan lumbung padi nomor 3 di Jawa Tengah.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Sragen, Eka Rini Mumpuni Titi Lestari menyampaikan, ketersediaan pupuk subsidi berkurang pada 2024. Perbandingan berkurang sekitar 50-60 persen dibanding tahun sebelumnya.
Dia melanjutkan, biaya dikeluarkan petani akan lebih besar. jika tidak ada tambahan dari pupuk subsidi. Lantas dengan bantuan dari Pupuk Indonesia, petani cukup terbantu.
"Kemarin kita mengundang seluruh pengurus Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) di setiap kecamatan, dan koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) se Kabupaten Sragen," ujarnya saat ditemui dalam Gebyar Diskon Pupuk di Gudang Pupuk Penyangga (GPP) Grompol, Sragen, Rabu (24/1).
Dari pertemuan tersebut, kebutuhan pupuk masing-masing wilayah berbeda. Namun setelah dihitung keseluruhan membutuhkan sekitar 5.000 kupon bantuan sesuai porsi masing-masing wilayah.
Direktur Produksi Pupuk Indonesia (Persero), Bob Indiarto memastikan, ketersediaan pupuk baik itu pupuk bersubsidi maupun non subsidi. Dalam rangka menjaga ketersediaan pupuk, pada musim tanam ini, pemerintah telah melakukan berbagai upaya dukungan bagi petani.
"Kita bantu 25 kg untuk Urea dan NPK, jadi total 50 kg. Harga wajar Rp450 Ribu, kita diskon jadi petani hanya membayar Rp270 Ribu," kata Bob.
Dengan ketersediaan 5000 kupon, artinya dari Pupuk Indonesia sudah mempersiapkan pupuk 250 ton sesuai kupon yang telah dibagikan petani di Sragen.
"Langkah dari pemerintah ini untuk memastikan ketersediaan pupuk petani serta memberikan kemudahan bagi petani untuk memperoleh pupuk di musim tanam ini," pungkasnya.
- Turunan Gombel Sempit dan Berbahaya, DPU: Jika Perbaikan Butuh Desain Baru Lebih Luas Atau Disiapkan Jalan Alternatif
- Pengamat Transportasi: Jawa Tengah Butuh Sarpras Mudahkan Turis
- Berkat Ganjar, Warga Rajek Grobogan Tak Perlu Beli Elpiji Subsidi, Masak Pakai Gas Rawa Sejak 2017