Gara-gara Covid-19, Ratusan Sekolah di Kabupaten Pekalongan Kembali 'Libur'

Pemerintah Kabupaten Pekalongan 'meliburkan' pembelajaran tatap muka (PTM) selama seminggu.


Hal itu disampaikam Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabiddikdas), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, Aji Suryo.

"Iya benar, PTM dihentikan sementara. Seluruh siswa selama seminggu ini melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ)," katanya di kantor, Kamis (17/2).

Ia mengatakan, keputusan tersebut merupakan hasil rapat koordinasi tim Satgas Covid-19. Pihaknya hanya bertugas menyampaikan pengumuman itu ke pihak sekolah.

Aji mengatakan bahwa setelah seminggu, PTM terbatas akan kembali berlaku. Pihaknya membatasi jumlah siswa 50 persen.

"Setelah masuk nanti langsung PTM Terbatas 50 persen," tuturnya.

Jumlah Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Pekalongan mencapai 500 unit. Rinciannya, 463 SD negeri dengan 61.799 siswa dan 37 SD Swasta dengan 6.628 siswa.

Lalu jumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Pekalongan mencapai 85 unit. Rinciannya 63 SMP negeri dengan 23.905 siswa dan 22 SMP swasta dengan 6.168 siswa.

Seorang orangtua siswa, Amin (45) warga Kajen, mengatakan mendapat informasi sekolah kembali daring dari grup sekolah. Dua anaknya yang masih SD langsung bersorak.

"Iya, semalam dapat informasi dari grup sekolah. Anak-anak langsung senang, katanya sekolah libur lagi," katanya.

Ia selaku orangtua siswa sebenarnya lebih suka dengan PTM. Sebab, hasil pembelajaran lebih maksimal dibanding daring.

Amin berusaha memahami keputusan pemkab Pekalongan. Harapannya, anaknya bisa masuk sekolah lagi.

Sebelumnya, klaster sekolah ditemukan di Kabupaten Pekalongan. Dua sekolah yaitu MAN Pekalongan dan SMAN 1 Wiradesa langsung di-lockdown. Total 43 siswa positif Covid-19 dan menjalani isolasi terpusat serta mandiri.