Ganjar Bertemu Keluarga Besar Putra Putri Polri dan Keluarga Purnawirawan TNI/Polri di Colomadu

Ganjar Orasi Politik Di Depan Keluarga Besar Putra Putri Polri di Keluarga Purnawirawan TNI/Polri Di Hall De Tjolomadoe  Karanganyar, Rabu (07/02) pagi. Foto: Dian Tanti Burhani/RMOLJateng
Ganjar Orasi Politik Di Depan Keluarga Besar Putra Putri Polri di Keluarga Purnawirawan TNI/Polri Di Hall De Tjolomadoe  Karanganyar, Rabu (07/02) pagi. Foto: Dian Tanti Burhani/RMOLJateng

Capres Ganjar Pranowo bertemu dengan ribuan orang dari Keluarga Besar Putra Putri Polri dan Keluarga Purnawirawan TNI/Polri di Hall De Tjolomadoe  Karanganyar pada Rabu, (07/02) pagi.


Ganjar juga meminta doa dan dukungan dari keluarga Polri dan TNI. Ganjar mengatakan dirinya juga bagian dari keluarga Polri, karena ayahnya merupakan pensiunan Polri. 

"Ayah saya anggota Brimob Letnan I. Pasti bapak saya senang melihat saya di sini duduk bersama dengan para jenderal dan didukung senior-senior," tandasnya. 

Kepada yang hadir, Ganjar menyampaikan program internet gratis dan sekolah gratis yang jadi andalannya. Disamping itu Ganjar juga menjelaskan bahwa penanganan stunting itu justru dilakukan sejak sebelum menikah, hamil dan melahirkan. Setelah melahirkan memberikan ASI ekslusif. 

Pencegahan stunting, lanjut Ganjar, seharusnya menyasar ibu hamil atau menyehatkan kaum perempuan, bukannya memberi makan gratis. Yang dapatnya kenyang saja. Kecuali untuk penderita gizi buruk. Cegah stunting itu kasih ASI eklusif.

"Jadi penangan stunting itu dari awal sebelum nikah cek kesehatan dulu, kemudian saat hamil diberikan gizi.  Pemberian ASI selama dua tahun, itu baru menangani stunting," imbuhnya. 

Calon Presiden Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo sampaikan bahwa semakin banyak kampus yang mengkritik kondisi demokrasi  di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan salah satu tanda demokrasi sedang tidak baik-baik saja. 

Aksi protes terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo datang dari kalangan tokoh agama dan civitas akademika hingga intimidasi dari oknum Polri kepada kalangan akademisi. 

Ganjar mengatakan, kritik kampus tersebut sebagai bentuk tanda demokrasi di berada di  ujung jurang. Dirinya merasa sedih dan prihatin melihat kondisi (demokrasi) saat ini.  

"Demokrasi kita berada pada jurang, kampus  itu punya mimbar akademik.  Maka kalau mereka menyuarakan itu pasti nuraninya," tegas Ganjar, 

Ganjar juga mengatakan, usai debat capres beberapa hari lalu, banyak reaksi positif masyarakat ditujukan padanya bahkan sebagian menyemangatinya untuk terus maju.

Usai acara Ganjar menyempatkan diri foto bersama di panggung. Untuk selanjutnya bertolak ke Grobogan Purwodadi.