Gandeng Tenaga Barbershop Profesional, Dosen IAIN Salatiga Door to Door  Beri Layanan Cukur Gratis

Merespon cepat kegalauan kaum Adam disekitar tempat tinggalnya, seorang dosen IAIN Salatiga yang  berdomisli di kawasan Dusun Muncar RT 01 RW 03 Desa Muncar, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, memberikan layanan cukur secara gratis, Minggu (27/6).


Sebelumnya, Ridwan Prihantono MPd banyak mendapatkan curhatan dari kalangan bapak-bapak dan pemuda desa setempat jika mereka enggan keluar rumah meski hanya untuk merapikan dan memangkas rambut karena takut tertular virus Corona.

"Awalnya, satu dua yang berkeluh kesah dan curhat ke saya penampilan khususnya rambut bapak-bapak dan pemuda Desa Muncar sudah tidak rapi lagi. Pengen potong rambut, cukur ke tukang cukur tapi 'kok' takut Covid-19," ungkap Ridwan Prihantono disela mendampingi warga mengantri untuk dipangkas di salah satu rumah warga.

Ikut merasakan kegalauan tersebut, Ridwan pun memutar otaknya. Alhasil, ia pun menemukan ide memanggil seorang pemangkas rambut profesional yang ia 'ambil' di sebuah barbershop di kawasan Kabupaten Semarang.

"Ada kenalan seorang pemuda memiliki barbershop sendiri, akhirnya saya diskusikan apakah bersedia melakukan aksi sosial memangkas rambut bapak-bapak dan pemuda desa Muncar namun secara gratis," ungkapnya.

Gayung bersambut. Ajakan Ridwan direspon positif karena ditengah pandemi Covid-19 ini, tujuan keduanya ingin berbagi dan menolong sesama.

Jadilah, dengan bermodalkan alat-alat pangkas rambut yang kerap ditemui di barbershop Ridwan bersama tenaga profesional barbershop door to door  mendatangi satu persatu rumah warga yang ingin dilayani cukur rambut secara gratis.

"Kenapa door to door? menghindari kerumunan," imbuhnya.

Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat, pemangkasan berangsur ditempat sederhana. Tak jarang, kaum pria di Desa Muncar memilih cukur rambut di bawa pohon mangga atau rambutan.

"Cukur rambut di bawah pohon rambutan oleh tenaga profesional sekelas babershop dengan udara segar pedesaan kapan lagi," ungkap Agus Romadhon, seorang warga setempat berkesempatan dipangkas rambutnya secara gratis.