Gandeng Baznas Jateng, Taj Yasin Siap Bantu Masjid Raya Papua

Taj Yasin, saat bersilaturahmi dengan Ketua MUI Papua, KH. Syaiful Islam Al Payage, dan ketua Takmir Masjid Raya Papua, KH. Kahar Yelipele, serta Ketua Baznas Papua, Ir H. Merza Edy Nadzari, di Masjid Raya Papua, Kamis (14/10/2021).
Taj Yasin, saat bersilaturahmi dengan Ketua MUI Papua, KH. Syaiful Islam Al Payage, dan ketua Takmir Masjid Raya Papua, KH. Kahar Yelipele, serta Ketua Baznas Papua, Ir H. Merza Edy Nadzari, di Masjid Raya Papua, Kamis (14/10/2021).

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, berencana membantu pembangunan Masjid Raya Baiturrahim Papua, dengan menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah.


"Kami akan komunikasikan dengan Baznas kami di Jateng supaya bisa membantu Masjid Baiturrahim Papua," kata Taj Yasin, saat bersilaturahmi dengan Ketua MUI Papua, KH. Syaiful Islam Al Payage, dan ketua Takmir Masjid Raya Papua, KH. Kahar Yelipele, serta Ketua Baznas Papua, Ir H. Merza Edy Nadzari, di Masjid Raya Papua, Kamis (14/10/2021).

Taj Yasin menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Baznas Jateng juga pernah menyalurkan bantuan ke Lombok dan Palu saat ada bencana alam. 

Lebih jauh, Orang nomor 2 di Jawa Tengah itu menjelaskan bahwa Pemprov Jateng sudah membuat kebijakan yang mengatur pemotongan gaji ASN muslim sebanyak 2,5 persen secara rutin setiap bulan. Hal itu, lanjutnya, merupakan hasil diskusinya bersama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Ketua Baznas Jateng, KH. Ahmad Daroji. 

Ketua Takmir Masjid Raya Papua, KH. Kahar Yelipelle menuturkan, Masjid Raya Baiturrahman tersebut dibangun mulai tahun 2004. Sejak itu, berbagai renovasi dilakukan hingga sekarang. 

"Saya sampaikan terimakasih banyak atas waktu menyempatkan kemari. Saya bisa ceritakan pembangunan masjid raya itu sudah sekian tahun yang lalu tapi belum pernah selesai-selesai," kata dia.

Sementara itu, Ketua MUI Papua, KH. Syaiful Islam Al Payage mengatakan,  perkembangan Islam secara kualitas dan kuantitas, di Papua terus berkembang maju. Dan itu luar biasa dukungan dari saudara-saudara muslim yang berdatangan. 

"Dulu kalau bicara Islam di Papua hanya terdapat di daerah Fakfak, dan Raja Ampat. Tapi alhamdulillah tahun 2000an, daerah Papua ini (sudah berkembang). Saya dan ketua ini dari pedalaman Papua (Wamena). Jadi ini bukti perkembangan islam alhamdulillah, walaupun satu dua, terus berkembang," katanya.

Syaiful berharap,  Islam dapat menjadi agama yang Rahmatan Lil Alamin di Papua. Dia juga memaparkan bahwa toleransi antar umat di Papua ini berjalan bagus. Hal tersebut dia jalankan betul mengingat pesan Almarhum KH. Maimoen Zubair.

"Mudah-mudahan Papua bisa di belakang Jateng, lebih maju. Proses pembangunan, kami menjaga Papua ini di dalam NKRI. Karena itu pesan dari Kiai Maimoen Zubair," pungkasnya.