Fokus Purworejo 2, Gerinda Banyak Dilirik Parpol Lain untuk Berkoalisi

Ketua DPC Gerindra Purworejo Hamdan Azhari. Budi Agung/RMOLJateng
Ketua DPC Gerindra Purworejo Hamdan Azhari. Budi Agung/RMOLJateng

"Kita fokus mengejar Purworejo 2 saja. Tapi tidak menutup kemungkinan untuk melaju mencalonkan jago sebagai bakal calon Bupati," kata Ketua Gerindra Purworejo Hamdan Azhari saat digelar tasyakuran dan konsolidasi Partai Gerindra bersama Calon Gubernur Jawa Tengah Sudaryono di graha siola RM Dargo Purworejo, Sabtu (11/5).

Dikatakan Hamdan, partainya belum membuka pendaftaran penjaringan nama untuk paslon yang akan diusung Gerindra dalam Pilkada Purworejo nanti. 

Pihaknya baru akan melakukan rapat desk Pilkada dalam waktu dekat. "Insyaallah di bulan Mei ini nanti dibuka," imbuh Hamdan.

Walaupun belum membuka pendaftaran, Hamdan mengaku sudah banyak calon pendaftar yang menghubungi pihaknya. Cukup banyak peminat yang hendak memasukkan berkas pendaftaran ke Gerindra.

"Kita ini ibaratnya gadis cantik yang menawan sehingga banyak pihak yang berusaha mendekat dan meminang kami," jelasnya.

Lebih jauh dikatakan, untuk pencalonan nanti pihaknya mendorong kader internal untuk maju. Paling tidak anggota DPRD yang kemarin lolos untuk turut mendaftarkan diri.

"Mereka ini petarung yang sudah berhasil berjuang untuk mendapatkan dukungan masyarakat. Kita mendorong mereka untuk bertarung kembali di level yang lebih tinggi yakni Pilkada," tambahnya.

Jika nantinya memang tidak ada kader yang mengajukan diri, Gerinda akan membuka peluang bagi orang diluar Gerindra untuk maju.

Disinggung melanjutkan kerjasama dengan anggota Koalisi Indonesia Maju, Hamdan mengaku secara intens sudah melakukan komunikasi seperti Gerinda, Golkar dan lain sebagainya.

"Kita berusaha menggandeng seperti halnya di Pusat yang sudah berhasil memenangkan Prabowo-Gibran. Tapi juga tidak menutup kemungkinan kerjasama dengan PDIP ataupun lainnya," tambahnya.

Soal dirinya akan maju, Hamdan mengaku tidak akan mencalonkan diri. Ada banyak keterbatasan yang dimilikinya.

"Mereka yang maju itu kan punya elektabilitas, popularitas dan isi tas. Saya tidak memilikinya," tegas Hamdan.