Pertengahan tahun ini dunia perfilman Indonesia disuguhkan dengan film kisah romansa di dalam sebuah pesantren melalui karya film berjudul Hati Suhita.
- Unik!, Resto di Demak Usung Konsep Perpaduan Jawa Modern
- Teh Artisan Asli Batang Penikmatnya Sampai ke Norwegia
- Minuman Tradisional Dikemas Modern di Kedai Bakoel Jamu
Baca Juga
Film yang akan tayang di bioskop di tanah air mulai 25 Mei 2023 ini berkisah tentang perjuangan perempuan yang dinikahkan dengan anak tunggal pemilik pesantren dengan harapan bisa mewarisi tahta kepemimpinan pesantren.
Namun sayangnya, sejak awal pernikahan, suaminya sama sekali tidak menaruh hati dan terpaksa menerima perjodohan yang dilakukan oleh orang tuanya.
Film ini diangkat dari Novel dengan judul sama karya Khilma Anis. Kisah dalam novel tersebut diakuinya memang bukan pengalaman pribadinya.
"Ini bukan pengalaman pribadi, saya banyak berteman dengan putri-putri kyai, yang memang di dalam pesantren, tradisi perjodohan itu akan ada dan abadi, jadi saya membawa cerita perjodohan ini dengan nada positif, karena selama perjodohan di Indonesia nadanya selalu negatif," kata Khilma usai pemutaran film di XXI DP Mal Semarang, Selasa (23/5).
Khilma mengatakan, dalam film Hati Suhita dikisahkan jika sebuah pesantren memiliki hak mempertahankan dinasti.
Bahkan cerita ini diambil dari pengalaman banyak orang yang dirangkum menjadi karya Hati Suhita.
“Sudah saya filter, yang saya tampilkan yang baik baik, saya bukan sedang mengkritik tradisi itu, tapi saya kasih solusinya," tuturnya.
Omar Daniel yang berperan sebagai Gus Birru, putra tunggal pemilik Pesantren Al-Anwar mengatakan, dari film tersebut dirinya belajar bagaimana menerima takdir, dalam hal ini perjodohan dan cinta.
"Belajar untuk menerima sesuatu, menerima takdir melepaskan sesuatu yang kita pikir untuk kita ternyata bukan, dalam hal ini perjodohan dan cinta kasihnya Gus Birru, yang dia di jodohkan dengan wanita yang tidak dia cintai, menunjukan baktinya ke ibunya," jelas Omar.
Omar mengakui ada kesulitan saat ia memerankan sebagai Gus Birru, yakni tentang bahasa dan tidak adanya latar belakang dari pesantren.
"Saya dari Jawa Tengah, dalam film ini saya harus belajar bahasa Jawa Timur, itu kesulitan tersendiri, saya bukan berlatar belakang dari pondok pesantren, tapi harus mengerti betul bagaimana menjadi seorang Gus," terangnya.
Sementara itu, Anggika Bolsterli yang berperan sebagai Ratna Rengganis atau kekasih Gus Birru sebelum dijodohkan dengan Alina Suhita, mengatakan, dalam film ini tidak ada peran perempuan sebagai pelakor, antagonis maupun orang ketiga, hanya ada wanita - wanita yang kuat dan hebat.
"Yang saya suka tentang film ini, tentang kesetaraan, tentang kekuatan perempuan, perempuan bisa kok menjadi wanita yang hebat asal support sama lelaki yang hebat," ucap Anggika.
- Westlife Umumkan Konser di Indonesia, tiket.com Siapkan Tiketnya
- Jeparadise Festival 2024 Ajang Unjuk Gigi Pecinta Otomotif Bumi Kartini Jepara
- Hajatan Grab di Semarang, Quality Time Bareng Mitra dan Keluarga Besar