Festival Thong Thong Lek Tampil Meriah, Bupati Rembang : Tetap Indah Tanpa Alat Musik Modern

Belasan kelompok bersaing menunjukkan tampilan terbaik dalam Festival Thong-thong Lek dihadapan masyarakat Rembang dan dewan juri.  Arif Edy Purnomo/RMOLJateng
Belasan kelompok bersaing menunjukkan tampilan terbaik dalam Festival Thong-thong Lek dihadapan masyarakat Rembang dan dewan juri.  Arif Edy Purnomo/RMOLJateng

Alun-Alun Kota Rembang dipenuhi lautan manusia pada Minggu malam (7/4). Kehadiran ribuan orang dari berbagi daerah di Kota Garam ini, menyaksikan Festival Thong Thong Lek untuk memeriahkan Ramadan 2024.

Dalam festival tahunan itu, belasan kelompok bersaing menunjukkan tampilan terbaik kepada masyarakat dan dewan juri. Uniknya, festival tersebut tidak menggunakan alat musik modern. Namun menggunakan instrumen dari bambu, gamelan dan kreasi koreografi yang menawan.

Bupati Rembang Abdul Hafidz yang didapuk membuka acara mengatakan, Festival Thong Thong Lek di Alun-Alun Rembang ini tanpa menggunakan alat musik modern, untuk mengembalikan keaslian tradisi tersebut.

“Malam ini menjadi bukti, bahwa Thong Thong Lek tetap indah tanpa alat musik modern,” ucap Bupati Rembang, Abdul Hafidz disambut riuh tepuk tangan ribuan penonton.

Meski demikian, Bupati Hafidz tak menampik jika pada penyelenggaran festival serupa tahun-tahun mendatang ada kolaborasi dengan alat musik modern. Namun, ia berharap ada upaya tetap mempertahankan keaslian tradisi itu.

Dari pantauan RMOLjateng, festival tahunan di Kota Garam ini berlangsung meriah dan disaksikan ribuan pasang mata warga. Festival tersebut berlangsung gayeng hingga larut malam.

Panitia festival juga mengundang bintang tamu yang sedang tenar, yaitu penyanyi dua suara asli Rembang Falden. Kemudian pedangdut asal Kabupaten Tuban, Difarina Indra.

Kedua musisi itu berduet dan mengisi di sela-sela festival Thong-Thong Lek Kabupaten Rembang 2024. Dalam festival ini dikuti 15 grup Thong Thong Lek dari berbagai wilayah di Kabupaten Rembang. Dari penilaian dewan juri, diambil enam grup terbaik.

Data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinsbudpar) Rembang, grup Cah Mboleyong dari Desa Sudo Kecamatan Sulang menjadi juara pertama. Disusul juara kedua adalah grup Mbah Joget dari Sendangasri Lasem.

Untuk juara ketiga adalah grup Gondorose dari Banyudono Kaliori. Kemudian juara harapan 1, 2 dan 3 masing-masing adalah New Arkasa dari Karangsekar Kaliori, Repandec dari Pandean Rembang serta Rejeng dari Kelurahan Pacar Rembang.