Ratusan ribu orang diperkirakan akan menghadiri festival tahunan Gangasagar Mela, di tengah lonjakan kasus Covid-19.
- Sejumlah Menteri Khawatir Covid-19 Menyebar Lewat Kentut
- Teguh Santosa: Korsel Tempatkan ASEAN Epicentrum Dinamika Kawasan Indo-Pasifik
- GREAT Institute: Perang Tarif Trump Momentum Membangun Tanpa Ciptakan Ketergantungan
Baca Juga
Upacara tahunan itu akan dimulai pada Sabtu (8/1) waktu setempat dan berlangsung hingga puncaknya yaitu 17 Januari, di sebuah pulau di mana sungai suci Gangga memasuki Teluk Benggala, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
Upacara yang menandai musim panen itu semula mendapat pertentangan dari para ahli kesehatan India.
Dokter Avinandan Mondal adalah pihak yang meminta pengadilan untuk melarang festival tersebut. Namun, pada Jumat (7/1), Pengadilan India menolak gugatan untuk membatalkan salah satu festival besar Hindu itu, meskipun ada kekhawatiran bahwa pertemuan besar itu dapat menyebarkan infeksi virus corona.
Pada Jumat (7/1) kasus-kasus baru Covid-19 di India melewati 100.000. Pejabat setempat telah memberlakukan pembatasan untuk memperlambat penyebaran virus.
Pengadilan Tinggi Calcutta yang menolak permintaan pembatalan festival, justru menegaskan bahwa pemerintah daerah harus mendukung festival tersebut dan memaksimalkan protokol kesehatan selama acara berlangsung.
"Gangasagar Mela harus dilakukan secara ketat mengikuti pembatasan Covid-19," kata Pengadilan, seperti dikutip dari Indian Today.
Pengadilan juga telah memerintahkan pembentukan komite yang dapat merekomendasikan kepada negara bagian larangan masuk ke Pulau Sagar jika ada pelanggaran norma keselamatan kesehatan.
- ASEAN Media Forum Mengingatkan Visi Terkoneksi Dan Ketahanan Bersama
- Indonesia Dapat Shock Therapy dari AS Karena Kamala Haris Tak Mampir
- Perusahaan Indonesia Dan Singapura Donasikan Ribuan Konsentrator Oksigen Ke Tanah Air