Embat Dana Haji Rp 918 Juta, Teller Bank Dipolisikan

Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

Seorang karyawan sebuah Bank Syariah swasta dilaporkan Polisi karena menggelapkan dana haji nasabah sebesar Rp918 juta.Dalam aksinya, pelaku berinisial AA menarik atau mengambil uang haji milik 36 orang nasabah dari teller dimana masing-masing sebesar Rp 25 juta sampai Rp 25,5 juta.


Oleh AA, pihak teller kemudian diminta membuat slip setor dari Bank meski uang Rp918 juta tersebut dibawa pribadi oleh AA dan tidak dimasukkan ke bank.

“Terlapor ini marketing sebuah bank syariah swasta yang kerjasama dengan kantor Kemenag buka layanan satu atap pemberangkatan haji di salah satu Mal. Beberapa calon nasabah datang dan mendaftar, ada 36 orang yang masing-masing daftar dengan biaya Rp 25 sampai Rp 25,5 juta. Oleh terlapor, uang itu ditarik dari teller dan teller diminta membuat slip setor dari Bank. Tapi saat dilihat teller, uangnya tidak dimasukkan bank, tapi dibawa pribadi oleh terlapor,” ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Polisi Djuhandani Raharjo Puro di kantornya, Jumat (11/3).

Djuhandani mengungkapkan, selang beberapa hari, pelaku AA memberitahukan kepada 36 nasabah calon haji untuk melunasi kekurangan biaya sebesar Rp11 juta rupiah per orang dengan dalih sudah mendapat “kursi” haji pada 5 tahun ke depan. 

Namun beberapa nasabah mulai curiga dan saat datang ke Bank, ternyata AA sudah tidak pernah masuk kantor.

“Itu korban nasabah calon haji dihubungi pelaku untuk nambah biaya atau melunasi kekurangannya karena bisa dapat “kursi” haji di 2029. Beruntungnya, ada korban yang curiga terus datang ke Bank. Saat dicek, ternyata pelaku sudah hampir sepekan tak masuk kantor tanpa alasan jelas,”  tambah Djuhandani.

Tim Subdit Jatanras Polda Jawa Tengah yang diterjunkan saat ini sedang memburu pelaku yang diketahui sudah kabur ke daerah luar Jawa.

“Pelaku kabur ke luar Jawa, ini lagi kita buru. Semoga cepat ketangkap. Doakan saja,” ujar Djuhandani.