Eksploitasi Mata Air Ngesong, Belum Pasti Kok Sudah Urus Izin dan Punya Planning CSR?

Warga Karangasem, menolak eksploitasi sumber mata air Ngesong, Rabu (6/3) siang. Rubadi/Dok.RMOLJateng
Warga Karangasem, menolak eksploitasi sumber mata air Ngesong, Rabu (6/3) siang. Rubadi/Dok.RMOLJateng

PDAM Grobogan menanggapi aksi penolakan warga yang menolak dieksploitasi-nya mata air ngesong.


Diakui, Humas PDAM Purwa Tirta Purwodadi Grobogan Eko Supriyanto, rencana pengunaan sumber mata air Ngesong saat ini baru tahap planning sehingga belum fiks untuk pelaksanaannya. 

"Sebelum dibuat sebuah plan tentunya harus dilakukan pengukuran sampai di lokasi. Untuk pembuatan plan tersebut tentunya butuh tenaga ahli maka pihak PDAM menunjuk rekanan," terangnya, Rabu (6/3) siang.

Agar mengetahui secara pasti jarak lokasi mata air dengan PT Pungkook, kata Eko lagi, maka dilakukan pengukuran dengan tujuan untuk mengestimasi anggaran yang bakal dikeluarkan.

"Disisi lain, rencana penggunaan air tak hanya diperuntukkan Pungkook saja, air juga bisa dimanfaatkan untuk masyarakat secara umum," imbuhnya.

Dari rencana awal air yang akan digunakan hanya 15 liter per detik dari 1500 liter per detik dari debit air yang ada. 

Selain itu, guna menjaga pertanian disana tidak mati akan dibuatkan embung tandon air. Pihak PDAM juga berencana membenahi irigasi yang rusak di Karangasem. 

"Selain sharing ke desa kita pasti akan mengeluarkan CSR untuk masyarakat setempat, semisal untuk bedah rumah, serta membantu UMKM lainnya," terangnya. 

Terpisah, Kepala Bidang Irigasi dan Air Baku PUPR Grobogan Yudhi Aribawa menjelaskan pihak PUPR pernah diminta rapat terkait penggunaan sumber Ngesong namun dari proses ijin di wilayah hilir.

"Untuk perijinan masuknya wilayah PSDA, saat ini sudah proses," ujarnya.