Dunia Pendidikan di Kudus 'Dihantui' Tiga Persoalan Serius

Pj Bupati Kudus Hasan Chabibie saat berswafoto dengan ratusan siswa SMPN I Kudus. Arif Edy Purnomo/RMOLJateng
Pj Bupati Kudus Hasan Chabibie saat berswafoto dengan ratusan siswa SMPN I Kudus. Arif Edy Purnomo/RMOLJateng

Persoalan infrastuktur pendidikan, minimnya kegiatan peningkatan kualitas guru serta event perlombaan siswa, merupakan tiga masalah yang kini tengah menghantui dunia pendidikan di Kudus, Jawa Tengah.

Permasalahan itu pun menjadi perhatian serius oleh Penjabat (Pj) Bupati Kudus Hasan Chabibie, yang sudah menjabat sebagai pimpinan di 'Kota Kretek' itu selama empat bulan, terhitung, sejak Januari 2024 lalu.

Hasan mengatakan, persoalan infrastruktur pendidikan berkaitan dengan kerusakan bangunan sekolah, baik itu di level ringan, sedang, maupun berat.

“Saya harapkan pada tahun depan bisa semakin masif lagi, sehingga tidak ada lagi pekerjaan rumah (PR) dalam bidang infrastruktur,” ujar Hasan Chabibie usai kunjungan di SMP Negeri 1 Kudus, Jumat (3/5).

Sedangkan permasalahan kedua, kata Hasan, yakni masih minimnya kegiatan peningkatan kualitas guru. Karena itu, kegiatan pemberdayaan skill pendidik perlu ditingkatkan kembali. Terutama untuk implementasi kurikulum merdeka.

“Saya kemarin melakukan terobosan untuk melatih semua guru di Kudus, sehingga mampu mengimplementasikan Kurikulum Merdeka,” ucapnya.

Hasan melanjutkan, permasalahan selanjutnya yakni terkait minimnya ruang kreasi siswa, yang kemudian bisa menjadi sarana ajang bakat. Sehingga bakat anak bisa terasah maksimal.

“Harapannya dunia pendidikan Kudus ke depannya bisa semakin lebih baik lagi, baik di level nasional maupun internasional,” imbuhnya.

Hasan menilai kualitas pendidikan di Kabupaten Kudus sudah bagus. Kondisi itu bisa dilihat dari antusias masyarakat dari luar daerah yang menempuh pendidikan di Kudus.