Duh Ngeri ! Dua Hari Wilayah Sukolilo Pati Diguncang Aksi Kekerasan Berujung Maut

Sejumlah remaja asal Desa Wegil Pati tertunduk melihat mayat rekannya tewas di depan Puskesmas Sukolilo. Istimewa
Sejumlah remaja asal Desa Wegil Pati tertunduk melihat mayat rekannya tewas di depan Puskesmas Sukolilo. Istimewa

Kasus kriminal penganiayaan yang berujung maut kembali mengguncang Kabupaten Pati dalam sepekan ini. Kali ini, seorang remaja asal Desa Wegil, Kecamatan Sukolilo, Pati, tewas akibat dibacok senjata tajam di bagian punggungnya.


Tragedi maut yang dilakukan sekelompok remaja itu, terjadi di perbatasan Desa Wegil dan Desa Prawoto di Kecamatan Sukolilo, Sabtu (8/6) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Tentu saja aksi kriminal ini semakin menambah deretan pekerjaan rumah aparat Polresta Pati. Bahkan sehari sebelumnya, di kecamatan setempat juga terjadi kasus main hakim sendiri yang mengakibatkan satu korban tewas dan tiga korban lainnya kritis.

Peristiwa ini pun membuat heboh masyarakat. Sebab, video terkait peristiwa yang terjadi tadi malam itu berseliweran di media sosial.

Kasus pengroyokan berujung maut hingga mengakibatkan remaja bernama Galih asal Desa Wegil tewas, terungkap dari video yang viral dan beredar di media social.

Dalam tayangan video itu, merekam seorang pria yang ternyata Kepala Desa Wegil, Heri Priyanto sedang memarahi sejumlah remaja di depan jenazah yang tergeletak di Puskesmas 2 Kecamatan Sukolilo Pati. Sejumlah remaja itu tertunduk saat dimarahi.

“Iki kepie? Mbalik iso? Nek wes ngene ki kepie? Deleng koncomu iki, koncomu ta ora? Nek wes ngene ki pie? Ora iso mbalik iki Le!” tanya Heri dalam rekaman video berdurasi 1 menit tersebut.

Saat ditemui awak media, Heri Priyanto pun membenarkan bahwa terjadi tawuran antardua kelompok Sabtu (8/6) dini hari  sekitar pukul 01.00 WIB. Kala itu, ia dihubungi Kades Prawoto, untuk diminta untuk datang, karena ada warganya yang terkena musibah.

Heri pun langsung mendatangi Puskesmas Prawoto dan mendapati salah satu warganya yakni bernama Galih sudah meninggal dunia. Korban terluka parah akibat bacokan di bagian punggungnya.

Heri mengaku informasi yang didapatkan dari warganya, kejadian tawuran yang menyebabkan satu orang warganya meninggal dunia, berawal dari saling tantang di media sosial.

 “Informasi dari warga saya itu saling tantang di Facebook. Yang kelompok dari warga saya itu membawa empat motor ada 8 orang, yang satu meninggal dan satu luka-luka. Sedangkan dari pihak lawan membawa lima hingga enam motor,” urai Heri.

Sementara itu, pihak Polresta Pati dan Polsek Sukolilo masih melakukan penyelidikan lebih mendalam terkait aksi tawuran yang menelan nyawa.

Kapolresta Pati melalui Kasat Reskrim Kompol M Alfan Armin mengatakan, aparat polisi sedang mendalami kasus penemuan jenazah yang diduga korban pembunuhan atas nama WG (21) terjadi Sabtu dini hari di perbatasan Desa Prawoto dan Desa Wegil, Kecamatan Sukolilo.

Menurut Alfan, kejadian bermula saat korban bersama tujuh orang temannya naik motor melintas di Jalan Wegil-Prawoto pada dini hari. Korban bersama temannya bertemu dengan rombongan diduga para pelaku di lokasi kejadian.

"Kronologi awal korban bersama teman-temannya 7 orang naik motor melintas di jalan Prawoto-Wegil. Kemudian mereka bertemu dengan orang rombongan motor lainnya yang diduga para pelaku dan kemudian terjadi keributan," kata Alfan kepada sejumlah wartawan, Sabtu (8/6).

Dalam aksi tawuran itu, korban diduga dibacok dengan senjata tajam. Setelah korban tersungkur bersimbah darah, para pelaku kabur. Korban kemudian dibawa teman-temannya ke Puskesmas Sukolilo dini hari tadi.

Alfan menegaskan bahwa hingga kini masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. Korban yang meninggal dunia dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi.

"Kami sedang melakukan penyelidikan perkara tersebut. Untuk jenazah korban saudara WG, kami bawa ke RSUD Soewondo Pati untuk dilakukan autopsi," tukas Alfan.